Jakarta, 27 April 2025 – Dalam sebuah pertemuan internal yang dihadiri oleh para petinggi dan anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Sekretaris Kabinet Pramono Anung memberikan arahan yang tegas dan lugas. Ia mendorong para kader untuk tidak gentar dalam menyampaikan kritik. Pramono menekankan bahwa kritik yang membangun adalah kunci untuk kemajuan partai dan bangsa.
Pramono Anung menegaskan bahwa kritik yang membangun adalah elemen vital dalam proses demokrasi. Menurutnya, kritik yang disampaikan dengan cara yang tepat dapat menjadi alat untuk memperbaiki kebijakan dan strategi partai. “Kritik adalah bagian dari demokrasi, dan kita harus terbuka terhadap masukan yang dapat membawa perubahan positif,” ujar Pramono dalam pidatonya.
Dalam kesempatan tersebut, Pramono juga menekankan pentingnya keterbukaan dan transparansi dalam tubuh partai. Ia mengajak seluruh kader untuk berani menyuarakan pendapat dan memberikan masukan yang konstruktif. “Kita harus menciptakan budaya yang mendukung keterbukaan, di mana setiap kader merasa nyaman untuk berbicara dan memberikan kritik,” tambahnya.
Arahan Pramono Anung mendapat sambutan hangat dari para kader PDI-P. Banyak yang menyambut baik ajakan untuk lebih berani dalam menyampaikan kritik. “Ini adalah langkah yang baik untuk memastikan bahwa partai kita tetap relevan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujar salah satu kader yang hadir dalam acara tersebut.
Meski demikian, Pramono juga mengakui bahwa menerima kritik bukanlah hal yang mudah. Ia mengingatkan para kader untuk tetap bersikap terbuka dan tidak defensif ketika menerima masukan. “Kita harus belajar untuk menerima kritik dengan lapang dada dan menjadikannya sebagai bahan evaluasi,” katanya.
Dengan adanya arahan ini, Pramono berharap PDI-P dapat terus berkembang dan menjadi partai yang lebih baik. Ia menekankan bahwa kritik yang konstruktif dapat menjadi pendorong bagi perubahan dan inovasi dalam partai. “Saya yakin, dengan semangat keterbukaan dan keberanian untuk mengkritik, kita dapat membawa PDI-P ke arah yang lebih baik,” tutup Pramono.
Arahan Pramono Anung kepada kader PDI-P untuk tidak ragu dalam mengkritik merupakan langkah penting dalam memperkuat demokrasi internal partai. Dengan mendorong keterbukaan dan transparansi, diharapkan PDI-P dapat terus beradaptasi dan responsif terhadap dinamika politik dan kebutuhan masyarakat. Kritik yang konstruktif diharapkan dapat menjadi pendorong bagi kemajuan partai dan bangsa.