Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di wilayah DKI Jakarta untuk sementara dihentikan pada Minggu (6/4). Keputusan ini diambil untuk memfasilitasi pengaturan dan pengendalian lalu lintas selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2025. Pengumuman ini disampaikan melalui akun resmi media sosial X’ TMC Polda Metro Jaya @TMCpoldametro pada Sabtu (6/4) malam. Selain itu, Dinas Perhubungan Provinsi Jakarta juga mengumumkan hal serupa melalui akun Instagram resminya @dishubdkijakarta.
Peniadaan HBKB ini didasarkan pada Pergub DKI Jakarta No. 12/2016, yang menyatakan bahwa pelaksanaan HBKB dapat dibatalkan jika terdapat kegiatan khusus yang memerlukan pengaturan lalu lintas dan pengamanan khusus. “Sehubungan dengan akan dioptimalkannya petugas untuk pengaturan dan pengendalian lalu lintas selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2025, pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jakarta ditiadakan,” demikian bunyi pengumuman tersebut.
Satuan Tugas Operasi Ketupat Polri melaporkan peningkatan jumlah kendaraan yang masuk ke Jakarta pada Sabtu ini, yang merupakan H+5 Lebaran dan periode arus balik para pemudik. Juru Bicara Satgas Humas Ops Ketupat Polri, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, menyatakan bahwa volume kendaraan yang masuk Jakarta melalui Gerbang Tol Cikampek Utama (Tol Trans Jawa) mencapai 88.008 kendaraan, sementara yang keluar sebanyak 20.673 kendaraan.
Selain di Gerbang Tol Cikampek Utama, peningkatan volume kendaraan juga tercatat di beberapa gerbang tol lainnya. Di Gerbang Tol Cikupa, terdapat 44.042 kendaraan yang keluar dari Jakarta (arah Merak) dan 52.045 kendaraan yang masuk ke Jakarta. Di Gerbang Tol Ciawi, tercatat 40.004 kendaraan keluar dari Jakarta dan 44.031 kendaraan masuk. Sementara itu, di Gerbang Tol Kalihurip, 37.353 kendaraan keluar dari Jakarta ke arah Bandung, dan 50.688 kendaraan masuk ke Jakarta.
Jansen menekankan bahwa arus balik ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga Minggu (6/4). Oleh karena itu, pihaknya mengimbau seluruh pengemudi untuk mempersiapkan fisik agar tetap fit dan memastikan kendaraan dalam kondisi baik demi menghindari terjadinya kecelakaan di jalan. “Data tersebut menunjukkan tingginya volume kendaraan yang kembali ke arah Jakarta, mengindikasikan arus balik Lebaran yang mulai meningkat,” jelas Jansen.
Dengan ditiadakannya Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Jakarta selama arus balik Lebaran 2025, diharapkan pengaturan lalu lintas dapat berjalan lebih lancar. Peningkatan volume kendaraan yang signifikan memerlukan perhatian ekstra dari semua pihak, terutama para pengemudi yang diimbau untuk selalu waspada dan mematuhi arahan petugas demi keselamatan bersama. Koordinasi yang baik antara pihak kepolisian dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan arus balik ini.