XVG – Pada malam yang penuh teka-teki, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah, tampak mengunjungi kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Tak hanya Basarah, Ketua DPP Bidang Hukum, HAM, dan Advokasi Rakyat, Yasonna Laoly, juga telah lebih dulu hadir pada sore hari.
Menurut pengamatan detikcom di lokasi, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2025), Basarah tiba di sekitar rumah Megawati sekitar pukul 19.47 WIB. Mengenakan kemeja hitam, ia berbincang sejenak dengan petugas keamanan di depan rumah Megawati sebelum kembali memasuki kediaman tersebut.
Sekitar pukul 20.18 WIB, Wakil Bendahara Umum (Wabendum) PDIP, Rudianto Tjen, juga terlihat menyambangi rumah Megawati. Dengan batik putih bercorak cokelat, Rudianto langsung memasuki rumah tanpa memberikan pernyataan kepada wartawan yang menunggu di luar.
Sebelumnya, sejumlah pengurus partai PDIP lainnya juga terlihat mendatangi rumah Megawati sejak siang hari. Beberapa di antaranya adalah MY Esti Wijayati, Sukur Nababan, Ronny Talapessy, dan Wasekjen PDIP Sadarestuwati.
Kehadiran para elite PDIP di kediaman Megawati ini terjadi setelah beredarnya arahan dari Ketua Umum PDIP terkait penundaan retret kepala daerah yang sedianya akan digelar di Magelang, Jawa Tengah. Arahan tersebut tertuang dalam surat nomor 7294/IN/DPP/II/2025 yang diterbitkan pada Kamis (20/2). Juru Bicara PDIP, Guntur Romli, membagikan surat tersebut dalam bentuk dokumen elektronik melalui aplikasi WhatsApp.
Instruksi penundaan retret ini muncul setelah penahanan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Hasto ditahan setelah menjalani pemeriksaan kedua sebagai tersangka pada Kamis (20/2) pukul 18.08 WIB. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Hasto sebagai tersangka sejak Desember 2024. Saat ini, Hasto akan menjalani penahanan di Rutan KPK untuk 20 hari pertama.
Kedatangan para elite PDIP ke kediaman Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar menandai adanya dinamika internal partai di tengah isu penundaan retret dan penahanan Sekjen PDIP. Langkah-langkah yang diambil oleh pimpinan partai ini tentunya akan menjadi perhatian publik dan media, mengingat posisi strategis PDIP dalam peta politik nasional.