XVG – Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Ipul, menyambut kedatangan empat bupati terpilih dari Jawa Timur di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Salemba, Jakarta Pusat. Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Bupati Jember Muhammad Fawait, Bupati Jombang Warsubi, dan Bupati Probolinggo Muhammad Haris hadir dalam pertemuan ini. Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk membahas strategi dalam memperbarui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Dalam diskusi tersebut, Gus Ipul menekankan pentingnya pembaruan DTSEN sebagai panduan utama dalam distribusi bantuan sosial dan program pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat mempercepat program pengentasan kemiskinan yang menjadi prioritas Presiden Prabowo. “Dengan provinsi dan kabupaten bersama Kementerian Sosial, kita bergandengan,” ujar Gus Ipul dalam pernyataan tertulisnya pada Rabu (19/2/2025).
Sebagai mantan kepala daerah yang berpengalaman, Gus Ipul menekankan pentingnya standar pelayanan minimal yang harus diterapkan oleh para kepala daerah baru. Lima bidang utama yang menjadi fokus adalah pendidikan, kesehatan, perumahan, ketentraman dan ketertiban, serta sosial. “Lima itu diimbangkan, tapi dimulai dari bidang sosial,” tambahnya.
Gus Ipul menjelaskan bahwa Kemensos telah menyalurkan bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Penerima Bantuan Iuran, dan program lainnya ke empat kabupaten tersebut. Jumlah bantuan yang disalurkan mencapai Rp1 triliun untuk Jember, Rp600 miliar untuk Lamongan, Rp850 miliar untuk Probolinggo, dan Rp650 miliar untuk Jombang. Namun, Gus Ipul menekankan bahwa efektivitas penyaluran bantuan ini sangat bergantung pada keakuratan data.
Gus Ipul mengingatkan bahwa penyaluran bantuan sosial akan lebih optimal jika didukung oleh data yang presisi. “Jadi, bukan masalah uangnya. Kalau kerja sendiri, tidak ada artinya. Nanti kita bareng. Ini penting mensinkronkan,” tegasnya. Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya pemberdayaan, sehingga warga miskin tidak hanya menerima bantuan sosial, tetapi juga mendapatkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dalam upaya mengentaskan kemiskinan, Presiden Prabowo meminta semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk bekerja berdasarkan DTSEN. Gus Ipul menekankan bahwa pemerintah daerah memiliki peran penting dalam memutakhirkan data tersebut. “Kita punya saluran partisipasi, kita bikin mekanisme,” ungkapnya.
Pemutakhiran DTSEN dapat dilakukan melalui jalur formal, seperti RT/RW, desa, dinas sosial, hingga bupati. Data yang dikumpulkan kemudian dikirimkan ke Kemensos dan diproses di Badan Pusat Statistik (BPS). “Tiap tiga bulan kita kembalikan ke bupati,” jelas Gus Ipul. Selain itu, masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam pemutakhiran data melalui aplikasi cek bansos dengan melampirkan data yang dibutuhkan.
Para bupati terpilih menyambut baik ajakan kerja sama dari Gus Ipul. Bupati Probolinggo Muhammad Haris menyatakan kesiapan mereka untuk bekerja sama dalam memutakhirkan data dan menyalurkan bantuan sosial secara tepat sasaran. “Prinsipnya, kita siap,” ujarnya.
Dengan adanya kerja sama yang solid antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan program pengentasan kemiskinan dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Pemutakhiran data yang akurat menjadi kunci utama dalam memastikan bantuan sosial tepat sasaran dan pemberdayaan masyarakat dapat terwujud.