XVG – Sebuah tragedi memilukan terjadi di Matraman, Jakarta Timur, ketika sebuah mobil boks dihantam oleh kereta api. Insiden ini merenggut nyawa seorang remaja bernama Kevan, berusia 15 tahun, sementara satu orang lainnya dalam kondisi kritis. Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur melaporkan bahwa jenazah Kevan telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat.
Korban lain yang mengalami luka parah adalah Doni Indra, berusia 47 tahun, yang juga dilarikan ke RSCM. Selain itu, tiga orang lainnya turut terdampak dalam kecelakaan ini. Dua di antaranya adalah sopir dan kernet mobil boks, yaitu Mirzak N (21) dan Sutarno (40), yang berhasil selamat dari insiden tersebut. Satu orang lainnya adalah pengendara sepeda motor yang membonceng Kevan, namun identitas dan kondisinya belum diketahui.
Petugas pemadam kebakaran (damkar) segera turun tangan untuk menangani kecelakaan ini sejak pukul 18.53 WIB dan berhasil menyelesaikan penanganan pada pukul 19.45 WIB. Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan KH Ahmad Dahlan RT 08 RW 09 Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur. “Objek (penanganan): Laka Lantas (kecelakaan lalu lintas) mobil dengan kereta,” ujar perwakilan Damkar Jakarta Timur pada Rabu (19/2/2025).
Kecelakaan ini bermula ketika dua sepeda motor dan sebuah mobil boks berusaha menyeberang ke arah Matraman. Namun, mereka terjebak di rel kereta api akibat kemacetan. Pengemudi mobil boks dan kernetnya memutuskan untuk meloncat keluar dari kendaraan saat melihat kereta mendekat. Sayangnya, pengemudi dan penumpang sepeda motor terkena dampak tabrakan antara kereta api dan mobil boks.
Motor yang dikendarai Doni membawa kardus dan terjepit oleh mobil boks, mengakibatkan Doni mengalami patah tulang kaki. Sementara itu, motor lain yang dikendarai seorang pria (belum terdata) membonceng Kevan. Kevan disuruh meloncat oleh ayahnya (yang tidak terdata), namun naas, ia terjepit kereta dan meninggal dunia.
Kecelakaan ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan saat melintasi rel kereta api, terutama di daerah yang rawan kemacetan. Pihak berwenang diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai keselamatan di perlintasan kereta api. Selain itu, diharapkan adanya evaluasi terhadap sistem lalu lintas di sekitar lokasi kejadian untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.
Insiden tragis di Matraman ini menyoroti pentingnya keselamatan di perlintasan kereta api dan perlunya tindakan pencegahan yang lebih efektif. Dengan adanya penanganan cepat dari petugas dan perhatian dari pihak berwenang, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir di masa depan. Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.