XVG – Sebuah peristiwa di minimarket Poltangan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, mendadak menjadi sorotan di jagat maya. Seorang pria dituduh sebagai pelaku pencurian motor setelah keliru membawa motor milik orang lain. Kejadian ini berlangsung pada Kamis malam (13/2/2025) dan menarik perhatian publik setelah video insiden tersebut menyebar luas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pria berinisial HAK (31) awalnya berbelanja di minimarket yang sama dengan pemilik motor. HAK datang dengan mengendarai motornya sendiri. Namun, usai berbelanja, ia salah mengira motor milik orang lain sebagai miliknya. “Jadi pria ini sedang belanja, sama-sama belanja dengan pemilik motor itu. Awalnya mengira kalau itu motor bapaknya,” jelas Kapolsek Jagakarsa, Kompol Iwan Gunawan.
Saat HAK mencoba menyalakan motor yang dikiranya miliknya, motor tersebut tidak bisa dinyalakan. Ia kemudian mendorong motor tersebut beberapa meter. Pada saat itu, pemilik motor yang sebenarnya keluar dari minimarket dan membunyikan remote motornya, sehingga HAK diteriaki oleh orang-orang di sekitar. “Jadi kita sempat amankan,” tambah Kompol Iwan.
Kompol Iwan menjelaskan bahwa HAK mengalami masalah daya ingat akibat kecelakaan di kepala yang pernah dialaminya. Hal ini dibuktikan dengan rekam medis yang dibawa oleh keluarganya. “Jadi dia dalam perawatan medis karena sebelumnya yang diduga pelaku itu pernah kecelakaan di kepala, jadi agak kurang-kurang ingatannya,” ungkapnya.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kejadian ini murni kesalahpahaman dan bukan tindakan pencurian. “Dibilang pelaku juga tidak bisa, ada kesaksian, rekam medis, dari modus operandinya dia juga bukan pencurian,” jelas Iwan. Akhirnya, HAK dikembalikan kepada orang tuanya, dan motor yang sempat dibawa telah dikembalikan kepada pemiliknya. “Orangnya udah kita pulangin, yang pemilik motor juga sudah kita kembalikan,” tutup Iwan.
Insiden ini menyoroti pentingnya memahami situasi sebelum mengambil tindakan. Kesalahpahaman yang terjadi di minimarket Poltangan ini menunjukkan bahwa tidak semua kejadian yang tampak seperti tindak kriminal benar-benar demikian. Dengan adanya klarifikasi dari pihak kepolisian dan bukti medis, kasus ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian lebih lanjut bagi pihak-pihak yang terlibat. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan tidak terburu-buru dalam menilai situasi yang terjadi di sekitar mereka.