XVG – Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia, dalam upaya menghentikan penyalahgunaan liquefied petroleum gas (LPG) subsidi 3 Kg. Wasekjen Bidang ESDM HMI, Munawir, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan langkah baik dari Menteri ESDM untuk menata proses penjualan LPG agar lebih teratur dan tepat sasaran.
Menurut Munawir, anggaran subsidi LPG pada tahun 2025 telah mencapai angka fantastis, yaitu 87 triliun rupiah. Seharusnya, harga LPG di tingkat masyarakat hanya sekitar Rp 5.000 per kilogram, yang berarti harga satu tabung LPG 3 Kg seharusnya hanya Rp 15.000. Namun, kenyataannya, harga LPG 3 Kg di masyarakat bisa mencapai Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per tabung. Hal ini menunjukkan bahwa subsidi LPG 3 Kg berpotensi tidak tepat sasaran.
Munawir menyoroti bahwa banyaknya kritik dan komentar negatif terhadap kebijakan pemerintah disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap tujuan dan niat baik pemerintah dalam menerapkan regulasi baru dari Kementerian ESDM. “Harapan pemerintah adalah agar masyarakat kurang mampu benar-benar dapat menikmati LPG subsidi dengan harga yang seharusnya. Oleh karena itu, mari kita memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat,” ujar Nawir kepada wartawan, Kamis (6/2).
Mantan Ketua HMI Cabang Kolaka ini menambahkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 87 triliun untuk subsidi LPG, namun masyarakat masih harus membeli LPG subsidi 3 Kg dengan harga yang mahal. “Kami yakin bahwa ada mafia-mafia LPG subsidi melon dalam distribusi tersebut. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian ESDM berupaya menghentikan praktik ini dengan menghadirkan regulasi baru agar masyarakat memperoleh haknya dalam menggunakan LPG subsidi 3 Kg,” tegasnya.
Menteri Bahlil menekankan pentingnya penertiban dan pengaturan tata kelola Gas Elpiji agar lebih transparan, efektif, efisien, dan tepat sasaran. Dengan demikian, seluruh masyarakat dapat terlayani dengan baik. Beberapa kendala yang dihadapi selama ini antara lain pengawasan yang tidak optimal, disparitas harga, dan pemberian izin lokasi yang kurang tepat, baik di tingkat agen maupun pangkalan.
Munawir menegaskan kembali bahwa Bidang ESDM PB HMI mendukung penuh kebijakan baru pemerintah melalui Kementerian ESDM demi kesejahteraan masyarakat dan untuk memberantas mafia-mafia LPG subsidi melon. “Kami mendukung penuh kebijakan ini demi kesejahteraan masyarakat dan untuk membasmi mafia-mafia LPG subsidi melon tersebut,” pungkas pria asal Sulawesi Tenggara ini.
Dukungan HMI terhadap kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menunjukkan komitmen organisasi ini dalam mendukung upaya pemerintah untuk memastikan subsidi LPG 3 Kg tepat sasaran. Dengan penertiban dan pengaturan yang lebih baik, diharapkan masyarakat dapat menikmati manfaat dari subsidi ini dengan harga yang seharusnya, serta mengurangi penyalahgunaan yang merugikan. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini demi kesejahteraan masyarakat luas.