XVG – Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menegaskan bahwa dukungan Australia terhadap solusi dua negara di Timur Tengah tetap tidak berubah. Pernyataan ini disampaikan pada Rabu (5/2/2025), menyusul usulan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk mengambil alih Jalur Gaza.
Albanese memilih untuk tidak memberikan komentar langsung atas pernyataan Trump yang mengusulkan pengambilalihan Gaza oleh AS. Selain itu, Trump juga mengusulkan agar penduduk Palestina mengungsi ke tempat lain dan membangun kembali wilayah yang hancur akibat konflik. Namun, PM Albanese menegaskan bahwa posisi Australia tetap konsisten. “Posisi Australia tetap sama. Kami telah lama memiliki posisi bipartisan untuk solusi dua negara,” ujarnya kepada wartawan.
Albanese menjelaskan bahwa solusi dua negara yang didukung Australia mengacu pada pembentukan negara Palestina yang berdampingan dengan Israel, di mana kedua bangsa dapat hidup dalam perdamaian dan keamanan. “Kami belum menerima permintaan apa pun terkait pembangunan kembali Gaza,” tambahnya, mengutip laporan dari kantor berita AFP.
Lebih lanjut, PM Albanese menegaskan dukungan Australia terhadap gencatan senjata di Gaza, pembebasan sandera, dan masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut. “Apa yang telah kami katakan, jelas kami mendukung gencatan senjata Gaza. Kami mendukung pembebasan sandera. Dan kami mendukung masuknya bantuan ke Gaza,” tegasnya.
Pemerintah Australia, di bawah berbagai partai politik, telah mendukung pembentukan dua negara selama beberapa dekade. “Posisi Australia sama seperti pagi ini, tahun lalu, dan 10 tahun lalu,” kata Albanese. “Itu tetap menjadi posisi saya dan telah menjadi posisi bipartisan hingga saat ini,” jelasnya.
Pernyataan PM Anthony Albanese menegaskan komitmen Australia terhadap solusi dua negara di Timur Tengah, meskipun ada usulan kontroversial dari Presiden AS Donald Trump. Dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip perdamaian dan keamanan, Australia menunjukkan konsistensi dalam kebijakan luar negerinya terkait konflik Israel-Palestina. Keputusan ini mencerminkan dukungan jangka panjang Australia terhadap perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.