Pada hari Jumat, 27 Desember 2024, kelompok Houthi Yaman yang didukung oleh Iran mengklaim telah melancarkan serangan terhadap bandara di pusat komersial Israel, Tel Aviv. Serangan ini terjadi setelah Israel melancarkan serangan udara yang menghantam bandara internasional Sanaa yang dikuasai oleh pemberontak Houthi serta target lainnya di Yaman.
Serangan udara Israel pada hari Kamis, 26 Desember 2024, terjadi saat kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan timnya bersiap untuk meninggalkan ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi. Beberapa jam setelah serangan tersebut, Houthi mengumumkan bahwa mereka telah menembakkan rudal ke bandara Ben Gurion dan meluncurkan drone ke Tel Aviv serta sebuah kapal di Laut Arab.
Militer Israel belum memberikan komentar resmi mengenai apakah mereka mengetahui keberadaan kepala WHO di lokasi tersebut saat serangan terjadi. Namun, serangan ini menambah ketegangan yang sudah memanas antara Israel dan kelompok Houthi.
Sejak akhir November, Houthi Yaman telah meningkatkan serangan mereka terhadap Israel. Hal ini terjadi setelah gencatan senjata antara Israel dan kelompok lain yang didukung Iran, Hizbullah Lebanon, mulai berlaku. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam pernyataan terbarunya menegaskan bahwa Israel akan terus berupaya “sampai pekerjaan selesai” dalam menghadapi ancaman dari Houthi.
Menanggapi serangan udara Israel di Yaman, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan bahwa pemboman terjadi sangat dekat dengan lokasi keberangkatan mereka di Sanaa, menyebabkan kerusakan pada menara kontrol lalu lintas udara dan ruang tunggu keberangkatan. Meskipun demikian, ia dan rekan-rekannya di PBB berhasil selamat dari insiden tersebut.
Juru bicara PBB, Stephanie Tremblay, mengonfirmasi bahwa korban luka dalam serangan tersebut adalah anggota Layanan Udara Kemanusiaan PBB. Setidaknya tiga orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya cedera akibat serangan di bandara tersebut.
Serangan Israel ini terjadi setelah beberapa hari peluncuran rudal oleh Houthi yang memicu sirene di Israel. Militer Israel menyatakan bahwa mereka berhasil mencegat rudal tersebut sebelum mencapai wilayah udara Israel, dan tidak ada laporan korban luka.
PBB sebelumnya menyatakan bahwa pelabuhan yang menjadi sasaran serangan merupakan pintu masuk penting bagi bantuan kemanusiaan untuk Yaman, negara Arab termiskin yang terjebak dalam perang saudara sejak 2014. Selama akhir pekan, 16 orang terluka ketika rudal Houthi menghantam taman bermain di Tel Aviv, sementara rudal dan drone lainnya berhasil ditembak jatuh.
Minggu lalu, jet tempur Israel menyerang Sanaa dan Hodeida, menewaskan sembilan orang, sebagai respons terhadap serangan Houthi sebelumnya. Houthi juga menargetkan pengiriman di koridor Laut Merah, menyatakan tindakan tersebut sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.
Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat pada hari Senin sebagai tanggapan atas permintaan Israel untuk mengutuk serangan Houthi dan Iran yang diduga memasok senjata kepada mereka. Ketegangan yang terus meningkat ini menambah kompleksitas konflik di Timur Tengah, dengan dampak yang dirasakan hingga ke tingkat internasional.