Selama liburan Natal dan Tahun Baru 2024/2025, Indonesia menyaksikan lonjakan signifikan dalam jumlah penumpang pesawat. Berdasarkan data terkini, sebanyak 1.839.552 individu memilih moda transportasi udara antara 18 hingga 25 Desember 2024. Angka ini mencerminkan peningkatan sebesar 2,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
Budi Rahardjo, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, menyatakan bahwa peningkatan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menurunkan tarif tiket pesawat sebesar 10 persen. Kebijakan ini diterapkan selama 16 hari dalam masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025. “Penurunan harga tiket pesawat bertujuan untuk meringankan beban masyarakat. Dampaknya terlihat jelas dari data pergerakan penumpang,” ungkap Budi, seperti dilansir dari situs resmi Kemenhub pada Jumat, 27 Desember 2024.
Di sisi lain, data dari Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 menunjukkan penurunan jumlah penumpang pada moda transportasi lainnya. Angkutan jalan, misalnya, mencatat total penumpang sebanyak 89.363 orang, turun 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan serupa juga terjadi pada angkutan penyeberangan, dengan jumlah penumpang mencapai 1.036.943 orang hingga 26 Desember 2024 pukul 06.00 WIB, turun 32 persen dari tahun sebelumnya.
Moda kereta api juga mengalami penurunan jumlah penumpang, dengan total sebanyak 2.681.063 orang, turun 0,02 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Moda transportasi laut mencatat penurunan lebih signifikan, dengan jumlah penumpang sebesar 711.441 orang, turun 8,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, hingga Hari Raya Natal, jumlah akumulatif penumpang pada berbagai moda transportasi menunjukkan tren penurunan, kecuali pada angkutan udara yang justru mengalami peningkatan. Namun, angka-angka ini masih bersifat dinamis dan dapat berubah hingga masa angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 berakhir pada 5 Januari 2025. “Hingga Hari Raya Natal, jumlah akumulatif tiap moda menunjukkan penurunan, kecuali pada angkutan udara yang mengalami kenaikan. Namun, angka tersebut masih terus berjalan,” tutup Budi Rahardjo.