Sebanyak 12 santri di sebuah pondok pesantren di Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dilaporkan mengalami gejala pusing dan gatal-gatal pada Rabu (4/12). Dugaan awal menunjukkan bahwa mereka mungkin mengalami keracunan setelah menyantap sarapan di pondok tersebut.
Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, mengonfirmasi kejadian ini.
“Benar, tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB (mereka diduga keracunan),” ujar Samsul saat dikonfirmasi pada hari yang sama.
Menurut penjelasan Samsul, insiden ini bermula ketika puluhan santri di pondok tersebut sedang menikmati sarapan pagi. Menu yang disajikan adalah nasi putih, ikan tuna tepung goreng, dan sayur bobor daun singkong sekitar pukul 06.00 WIB.
“Kemudian sekitar pukul 7 setelah sarapan, para santri mengeluh pusing dan gatal serta panas,” jelasnya.
Setelah mengalami gejala tersebut, 12 santri segera dilarikan ke Puskesmas Srengat, Blitar untuk mendapatkan penanganan medis.
“Pukul 10.00 WIB, 10 santri diperbolehkan pulang, sementara 2 santri lainnya masih dalam observasi,” ungkap Samsul.
Sekitar pukul 11.00 WIB, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar bersama pihak puskesmas mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mereka mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.
“Hasil sampel belum keluar,” ujar Samsul, menambahkan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Pihak berwenang terus memantau kondisi para santri yang terlibat dan menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan. Diharapkan, hasil tersebut dapat memberikan kejelasan mengenai penyebab pasti dari gejala yang dialami para santri.
Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi pihak pondok pesantren dan instansi terkait untuk memastikan keamanan dan kesehatan para santri. Langkah-langkah pencegahan dan penanganan lebih lanjut akan dilakukan untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.