
Rose, salah satu bintang dari grup musik ternama Blackpink, akan mempersembahkan album studio perdananya bertajuk “Rosie” pada Jumat, 6 Desember mendatang. Album ini dirilis di bawah label Atlantic Records dan memuat 12 lagu yang seluruhnya merupakan buah karya Rose sendiri.
Sebelum album ini diluncurkan, Rose telah memperkenalkan dua single, yaitu “APT” dan “Number One Girl”. Single “APT”, yang merupakan kolaborasi dengan Bruno Mars, berhasil menjadi fenomena viral dan diterima dengan baik oleh berbagai kalangan. Rose mengaku terkejut dengan kesuksesan yang diraih oleh lagu tersebut.
Penyanyi berusia 27 tahun ini juga mengungkapkan alasan di balik pemilihan judul albumnya, “Rosie”. “Rosie adalah nama Inggris saya,” jelas Rose, memberikan sentuhan personal pada karya terbarunya ini.
Rose menyatakan bahwa album “Rosie” sangat personal baginya. Ia berharap lagu-lagu dalam album ini dapat diterima dan menyentuh hati para pendengarnya.
“Lagu-lagu di album ini sangat pribadi, sederhana, tanpa efek berat, namun liriknya bergema di benak saya. Saya berharap lagu-lagu ini akan menyentuh orang lain seperti mereka menyentuh saya,” ungkap Rose dengan penuh harap.
Dalam wawancara dengan The Korea Times, Rose berbagi cerita tentang proses kreatif di balik lagu “Number One Girl”. Lagu ini terinspirasi dari momen-momen gelap yang pernah dialaminya.
“Setelah tur Blackpink berakhir, saya merasa gelisah dan begadang semalaman di internet. Saya mulai membaca komentar kebencian dan tidak dapat mengakui betapa komentar-komentar itu menyakiti saya,” ujar Rose.
Rose memilih untuk menuangkan perasaan sedihnya ke dalam lagu, yang akhirnya melahirkan “Number One Girl”.
“Rasanya seperti saya menyiksa diri sendiri. Lagu itu sangat jujur dan datang dari tempat yang sangat menyakitkan,” tambahnya.
Rose menemukan cara untuk berdamai dengan komentar negatif dengan menjadikannya sebagai inspirasi musik.
“Saya belajar bahwa perasaan itu bisa menjadi sumber inspirasi musik. Begitu saya menerima emosi itu dan mulai menulis, saya mulai merasa lebih baik, menyembuhkan diri sendiri, dan memaafkan diri saya sendiri,” jelas Rose.
Rose juga sempat berbicara kepada The New York Times mengenai pengalamannya menghadapi intimidasi online, yang membuatnya menangis. Pengalaman ini menjadi bagian dari perjalanan emosional yang dituangkan dalam album “Rosie”.
Dengan peluncuran album ini, Rose berharap dapat berbagi kisah dan emosinya dengan para penggemar, serta menunjukkan sisi lain dari dirinya yang mungkin belum banyak diketahui publik. Album “Rosie” diharapkan dapat menjadi karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan inspirasi bagi banyak orang.