Bupati Jember, Hendy Siswanto, mengunjungi SDN III Plalangan di Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, setelah ruang kelas di sekolah tersebut mengalami kerusakan serius. Akibatnya, puluhan siswa terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar di tenda darurat yang didirikan sebagai solusi sementara.
Dalam kunjungannya, Bupati Hendy menegaskan komitmennya untuk memastikan proses belajar mengajar tetap berjalan meskipun dalam kondisi darurat. Ia berjanji akan menyediakan susu dan roti setiap hari bagi para siswa selama mereka harus belajar di tenda darurat hingga ruang kelas yang baru selesai dibangun dan dapat digunakan kembali.
“Mau enggak kalau tiap hari dikasih susu dan roti? Mulai sekolah sampai gedungnya jadi nanti Dinas Pendidikan menyediakan roti dan susu,” ujar Hendy pada Jumat (29/11).
Bupati Hendy juga berusaha menghibur para siswa dengan bercanda dan bernyanyi bersama mereka. Setelah berinteraksi dengan siswa, ia meninjau langsung kondisi gedung sekolah yang mengalami kerusakan, termasuk atap yang roboh dan dinding yang rusak.
“Kita minta Dinas Pendidikan secepatnya merancang dan melaksanakan perbaikan supaya siswa bisa kembali belajar di kelas yang layak,” tegas Hendy.
Saat ini, kegiatan belajar mengajar dilakukan di dua tenda darurat yang disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). BPBD juga memberikan dukungan logistik berupa biskuit dan kegiatan rekreasi bagi siswa. Namun, Bupati Hendy menyadari bahwa belajar di tenda darurat tidak nyaman, terutama karena suhu udara yang panas setelah pukul 09.00.
Sebagai solusi alternatif, Hendy berencana meminjam ruang kelas di SDN Plalangan VI yang berdekatan. Namun, hal ini memerlukan pengaturan teknis terkait pembagian waktu belajar antara siswa SDN III Plalangan dan SDN Plalangan VI.
Selain itu, Hendy juga mempertimbangkan penggunaan rumah dinas guru sebagai ruang kelas darurat. Langkah ini diambil agar siswa tetap dapat mengikuti sekolah formal di pagi hari dan melanjutkan pendidikan agama di sore hari.
“Anak-anak kita ini sudah biasa belajar dua kali, pagi sekolah formal lalu siangnya belajar madrasah untuk mengaji. Kita harus segera mencari solusi bagi anak-anak itu,” tambah Hendy.
Kepala Dinas Pendidikan Jember, Hadi Mulyono, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengalokasikan anggaran khusus sebesar Rp 40 miliar untuk perbaikan ruang kelas pada tahun 2025. Anggaran ini akan digunakan untuk memperbaiki sekitar 71 lembaga sekolah, termasuk SDN III Plalangan.
Dinas Pendidikan berencana memperbaiki tujuh ruang kelas di SDN Plalangan, mulai dari yang mengalami kerusakan berat hingga sedang. Selain itu, halaman dan fasilitas penunjang lainnya juga akan diperbaiki.
“Instruksi Bupati tadi kepada kami tadi selain ruang kelas juga halaman serta sarana prasarana lainnya diperbaiki. Nanti bertahap mulai program 2025,” jelas Hadi.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan para siswa SDN III Plalangan dapat segera kembali belajar di ruang kelas yang layak dan nyaman, serta mendapatkan pendidikan yang berkualitas.