Calon Gubernur Bali nomor urut 01, Made Muliawan Arya, yang akrab disapa De Gadjah, menunjukkan sikap lapang dada setelah mengakui kekalahan dalam Pemilihan Gubernur Bali 2024. De Gadjah menegaskan bahwa tidak akan ada gesekan atau konflik dari para pendukung dan kadernya setelah hasil pemilihan diumumkan.
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 02, Wayan Koster dan Giri Prasta, berhasil memenangkan pemilihan dengan perolehan suara yang signifikan. Ketua DPD Partai Gerindra, Made Muliawan Arya, mengakui bahwa kemenangan Koster-Giri adalah pilihan rakyat Bali.
“Kami menerima dengan lapang dada apa pun yang terjadi, apa pun hasilnya kami tetap menghormati dan kami jamin tidak akan ada gesekan di media sosial maupun di lapangan,” ujar De Gadjah di Rumah Pemenangan Mulia-PAS di Kota Denpasar, Rabu (27/11).
Meskipun kalah, De Gadjah berkomitmen untuk tetap mengkritisi kebijakan Koster-Giri yang dianggap tidak memihak masyarakat. Ia menegaskan akan menjadi oposisi yang baik dan mendukung program yang pro rakyat.
“Tentunya apa pun program beliau yang pro rakyat kami akan dukung, tetapi jika tidak pro rakyat kami akan menjadi oposisi yang baik. Namun, jika memang pro rakyat, kami akan menjadi garda terdepan untuk itu,” tegasnya.
Di sisi lain, Wayan Koster mengimbau seluruh simpatisan dan kader untuk menjaga situasi tetap kondusif demi pariwisata Bali. Ia meminta agar kemenangan dirayakan dengan cara yang santun dan penuh rasa syukur.
“Kami meminta kepada simpatisan PDI Perjuangan agar pencapaian ini direspons dengan santun dan tidak boleh arogan, tidak boleh sombong, tidak boleh hura-hura, pesta-pesta. Lebih baik bersyukur,” ujar Koster di Sekretariat PDIP Bali.
Berdasarkan hasil real count sementara, pasangan Wayan Koster dan Giri Prasta meraih 61,4 persen suara atau sebanyak 1.267.001 suara. Sementara itu, pasangan Made Muliawan Arya dan Putu I Agus Suradnyana memperoleh 38,5 persen suara atau 795.018 suara. Data ini dikumpulkan dari 6.092 TPS dari total 6.795 TPS yang tersebar di Bali, atau sekitar 89,65 persen.
Dengan hasil ini, masyarakat Bali diharapkan dapat menerima keputusan dengan bijak dan tetap menjaga persatuan demi kemajuan bersama.