Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mendirikan Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) dengan tujuan ambisius menjadikan Indonesia sebagai pusat kebudayaan dunia. Pernyataan ini disampaikan oleh Wamenbud Giring saat mengunjungi tim kerja data kebudayaan di Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Ciputat, Tangerang Selatan.
Dalam kunjungannya, Wamen Giring menyampaikan harapannya agar visi besar Presiden Prabowo dapat terwujud dengan baik.
“Semoga visi besar Pak Presiden ini bisa tersampaikan dengan baik, sehingga misi besar terkait kebudayaan ini bisa maksimal,” ujarnya.
Wamen Giring juga menekankan pentingnya kebudayaan sebagai bagian dari pertahanan nasional.
“Ketika berbicara pertahanan negara, kebudayaan ini menjadi sangat penting karena budaya menjadi salah satu pilar pertahanan negara kita,” tegasnya.
Menurutnya, kebudayaan adalah penggerak dan pemersatu bangsa.
“Bagaimana bangsa kita, kalau misalnya tidak ada budaya yang mempersatukan bangsa Indonesia,” tambahnya.
Sebagai walidata, Wamen Giring berharap tim kerja data kebudayaan dapat menciptakan data yang valid dan disertai narasi kebudayaan yang bisa dijadikan pembelajaran bagi generasi muda.
“Saya memang sangat percaya dengan data. Melalui data kita bisa membuat kebijakan-kebijakan yang bisa memajukan dan melestarikan kebudayaan. Kuncinya itu adalah data,” tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Fitra Arda. Fitra berharap tim kerja data kebudayaan yang masih berada di bawah Kemendikbudristek dapat menjadi walidata Kementerian Kebudayaan.
“Nanti kita sampaikan kepada Pak Menteri terkait sumber daya manusia yang ada di sini, semoga bisa terlaksana dengan baik,” ujar Fitra Arda.
Ketua Tim Kerja Data Kebudayaan, Widhi Permanawiyat, menyatakan bahwa Pusdatin akan menguatkan data secara digital melalui teknologi kecerdasan buatan (AI), realitas tertambah (AR), atau realitas virtual (VR). Selain itu, Pusdatin Kemenbud akan membentuk Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP).
“Jabatan fungsional PTP ini perlu dihadirkan di Kementerian Kebudayaan. Pembelajaran ini luas, tidak hanya pendidikan tapi kebudayaan juga punya konten yang sangat besar yang bisa dibuat sebagai media pembelajaran,” ungkap Widhi.
Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai visinya sebagai pusat kebudayaan dunia, sekaligus memperkuat pertahanan nasional melalui kebudayaan yang kaya dan beragam.