Setiap kali kereta api melaju, suara ‘duk-duk’ yang khas sering kali menyapa telinga. Suara ini telah menjadi bagian integral dari pengalaman perjalanan kereta api, namun tidak banyak yang memahami asal muasalnya. Fenomena ini menarik perhatian banyak orang, terutama mereka yang kerap menggunakan moda transportasi ini.
Suara ‘duk-duk’ yang terdengar saat kereta api melintas sebenarnya berasal dari sambungan rel. Rel kereta api terdiri dari potongan-potongan besi panjang yang disambung satu sama lain. Sambungan ini, yang dikenal sebagai sambungan rel atau joint, adalah titik di mana dua potongan rel bertemu. Ketika roda kereta api melewati sambungan ini, terjadi benturan yang menghasilkan suara ‘duk-duk’.
Sambungan rel ini penting untuk mengakomodasi pemuaian dan penyusutan rel akibat perubahan suhu. Tanpa sambungan, rel bisa melengkung atau bahkan patah ketika suhu berubah drastis. Oleh karena itu, meskipun sambungan ini menimbulkan suara, mereka memainkan peran penting dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api.
Untuk mengurangi suara ‘duk-duk’ dan meningkatkan kenyamanan penumpang, beberapa jalur kereta api modern telah menggunakan teknologi rel tanpa sambungan atau Continuous Welded Rail (CWR). Teknologi ini menghilangkan sambungan tradisional dengan mengelas potongan rel menjadi satu kesatuan yang panjang. Dengan demikian, suara ‘duk-duk’ dapat diminimalkan.
Namun, penerapan teknologi ini memerlukan perawatan dan pengawasan yang lebih ketat. Rel tanpa sambungan harus dipasang dengan sangat presisi untuk menghindari masalah struktural yang dapat membahayakan perjalanan kereta api.
Bagi sebagian penumpang, suara ‘duk-duk’ mungkin dianggap mengganggu, terutama dalam perjalanan jarak jauh. Namun, bagi yang lain, suara ini justru menjadi bagian dari nostalgia dan pengalaman unik saat naik kereta api. Di sisi lain, suara ini juga dapat mempengaruhi lingkungan sekitar jalur kereta api, terutama di daerah pemukiman yang padat.
Untuk mengatasi dampak suara ini, beberapa negara telah mengembangkan teknologi peredam suara dan memasang penghalang suara di sepanjang jalur kereta api. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang dan mengurangi gangguan bagi masyarakat sekitar.
Suara ‘duk-duk’ saat kereta api melintas adalah fenomena yang dihasilkan oleh sambungan rel. Meskipun suara ini dapat dianggap mengganggu, sambungan rel memainkan peran penting dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api. Dengan perkembangan teknologi, rel tanpa sambungan menjadi solusi untuk mengurangi suara ini, meskipun memerlukan perawatan yang lebih intensif. Bagi banyak orang, suara ‘duk-duk’ tetap menjadi bagian dari pengalaman perjalanan kereta api yang tak terlupakan.