Di tengah hiruk-pikuk metropolitan Jakarta, Amalia, seorang wanita muda, menapaki jalan yang jarang dilalui. Ia memilih menjadi joki Strava tanpa imbalan, sebuah keputusan yang menimbulkan rasa ingin tahu banyak orang. Apa yang mendorong Amalia untuk mengambil langkah ini?
Amalia, yang dikenal sebagai penggemar berat olahraga sepeda, memutuskan untuk menjadi joki Strava bukan demi keuntungan finansial. Bagi Amalia, menjadi joki Strava adalah cara untuk berkontribusi kepada komunitas pesepeda. Ia ingin membantu sesama pesepeda mencapai target mereka dan merasakan kebahagiaan yang sama saat bersepeda.
Sebagai joki Strava, Amalia bertugas mengayuh sepeda menggantikan orang lain dalam aplikasi Strava, platform yang digunakan untuk melacak aktivitas olahraga. Peran ini biasanya dilakukan untuk membantu orang lain mencapai target tertentu, seperti jarak atau waktu tempuh. Meskipun tidak menerima bayaran, Amalia merasa puas bisa membantu orang lain dan menjadi bagian dari komunitas yang ia cintai.
Menjadi joki Strava bukanlah tugas yang mudah. Amalia harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari cuaca yang tidak bersahabat hingga rute yang menantang. Namun, semangat dan dedikasinya membuatnya terus melangkah. Ia percaya bahwa setiap kayuhan yang ia lakukan adalah langkah menuju tujuan yang lebih besar, yaitu membangun solidaritas dan kebersamaan di antara para pesepeda.
Keputusan Amalia untuk menjadi joki Strava tanpa bayaran mendapat dukungan penuh dari keluarga dan komunitasnya. Mereka melihat dedikasi Amalia sebagai inspirasi dan motivasi untuk terus berkontribusi kepada masyarakat. Dukungan ini menjadi sumber kekuatan bagi Amalia untuk terus menjalankan perannya dengan penuh semangat.
Kisah Amalia menyoroti pentingnya solidaritas dan kebersamaan dalam komunitas olahraga. Dalam dunia yang sering kali terfokus pada keuntungan materi, tindakan Amalia mengingatkan kita akan nilai-nilai kemanusiaan yang lebih tinggi. Solidaritas dan kebersamaan adalah kunci untuk membangun komunitas yang kuat dan saling mendukung.
Amalia, dengan dedikasinya sebagai joki Strava tanpa bayaran, menunjukkan bahwa kontribusi kepada komunitas tidak selalu harus diukur dengan uang. Tindakannya menginspirasi banyak orang untuk melihat nilai dari kebersamaan dan solidaritas. Dengan semangat dan dukungan dari komunitas, Amalia terus melangkah, membuktikan bahwa kebaikan dan dedikasi adalah kekuatan yang dapat mengubah dunia.