Kapolda Metro Jaya baru-baru ini meluncurkan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Jakarta. Program ini melibatkan pengemudi ojek online (ojol) sebagai mitra dalam menjaga keamanan lingkungan. Namun, langkah ini mendapat penolakan dari Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), yang menyatakan bahwa program tersebut tidak sesuai dengan tugas utama para pengemudi ojol.
Dalam program ini, pengemudi ojol diharapkan dapat berperan aktif dalam melaporkan kejadian-kejadian mencurigakan yang mereka temui selama bekerja. Kapolda Metro Jaya menilai bahwa para pengemudi ojol memiliki mobilitas tinggi dan sering berada di berbagai lokasi, sehingga mereka dapat menjadi mata dan telinga bagi pihak kepolisian. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih aman dan kondusif.
SPAI menolak keras program ini dengan alasan bahwa tugas utama pengemudi ojol adalah mengantarkan penumpang dan barang, bukan menjaga keamanan. Mereka berpendapat bahwa program ini dapat membebani para pengemudi dengan tanggung jawab yang seharusnya menjadi tugas pihak kepolisian. Selain itu, SPAI juga mengkhawatirkan potensi risiko yang dapat dihadapi pengemudi jika terlibat dalam situasi berbahaya.
Menanggapi penolakan tersebut, Kapolda Metro Jaya menyatakan bahwa program ini bersifat sukarela dan tidak ada paksaan bagi pengemudi ojol untuk terlibat. Kapolda menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan. “Kami menghargai masukan dari SPAI dan akan terus berdialog untuk mencari solusi terbaik,” ujar Kapolda dalam sebuah pernyataan.
Untuk mengatasi penolakan ini, pihak kepolisian berencana mengadakan dialog dengan SPAI dan perwakilan pengemudi ojol. Tujuannya adalah untuk mencari solusi yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah memberikan pelatihan khusus bagi pengemudi yang bersedia terlibat, sehingga mereka dapat menjalankan peran tersebut dengan aman dan efektif.
Kapolda Metro Jaya berharap agar program ini dapat berjalan dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk para pengemudi ojol. Dengan kerjasama yang harmonis antara masyarakat dan kepolisian, diharapkan situasi keamanan di Jakarta dapat terus membaik. “Kami ingin menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua warga,” tambah Kapolda.
Gebrakan Kapolda Metro Jaya dalam melibatkan pengemudi ojol sebagai mitra kamtibmas menunjukkan upaya untuk meningkatkan keamanan di Jakarta. Meskipun mendapat penolakan dari SPAI, dialog dan solusi alternatif diharapkan dapat menjembatani perbedaan pandangan. Dengan kerjasama yang baik, keamanan dan ketertiban masyarakat dapat terwujud demi kesejahteraan bersama.