Cilincing, Jakarta Utara, diguncang oleh peristiwa tragis yang melibatkan dua sahabat. Seorang pemuda berinisial A (22) ditemukan tewas setelah terlibat pertengkaran dengan temannya sendiri, B (23), yang dipicu oleh rasa cemburu. Insiden ini terjadi pada hari Minggu malam, 19 September 2025, di sebuah gang sempit yang menjadi saksi bisu dari tragedi tersebut.
Menurut keterangan saksi mata dan pihak kepolisian, pertengkaran antara A dan B dipicu oleh rasa cemburu. B merasa tersaingi oleh A yang diduga memiliki hubungan dekat dengan pacarnya. Emosi yang memuncak membuat B kehilangan kendali hingga nekat melakukan tindakan yang berujung pada kematian A.
Polisi segera melakukan penyelidikan setelah menerima laporan dari warga sekitar. Dalam waktu singkat, B berhasil diamankan dan dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kapolsek Cilincing, Kompol Dedi Supriyadi, menyatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan sejumlah barang bukti dan keterangan saksi untuk memperkuat kasus ini.
Keluarga A sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka tidak menyangka bahwa persahabatan yang telah terjalin lama harus berakhir dengan cara yang tragis. “Kami berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal,” ujar salah satu anggota keluarga korban dengan suara bergetar.
Peristiwa ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat sekitar. Banyak yang merasa was-was dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Para ahli psikologi mengingatkan pentingnya pengendalian emosi dan komunikasi yang baik dalam menjalin hubungan sosial.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Pentingnya edukasi mengenai pengelolaan emosi dan penyelesaian konflik secara damai harus lebih digalakkan, terutama di kalangan generasi muda. Pemerintah setempat diharapkan dapat berperan aktif dalam memberikan sosialisasi dan pelatihan terkait hal ini.
Tragedi di Cilincing ini mengingatkan kita akan bahaya dari rasa cemburu yang tidak terkendali. Semoga keadilan dapat ditegakkan dan kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam menyikapi permasalahan sosial dan emosional agar tercipta lingkungan yang aman dan harmonis.