JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan kenyamanan dan keselamatan transportasi publik di ibu kota. Salah satu langkah terbaru yang diambil adalah pemasangan pelican crossing di beberapa titik strategis. Inovasi ini diharapkan dapat mengatasi kebiasaan penumpang yang sering melompati pagar pembatas jalan, yang tidak hanya berbahaya tetapi juga melanggar aturan lalu lintas.
Pelican crossing adalah jenis penyeberangan jalan yang dilengkapi dengan lampu lalu lintas khusus untuk pejalan kaki. Sistem ini memungkinkan pejalan kaki untuk menekan tombol yang akan mengaktifkan lampu merah bagi kendaraan, sehingga mereka dapat menyeberang dengan aman. Pelican crossing dirancang untuk memberikan prioritas kepada pejalan kaki, sekaligus mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya.
Pemprov DKI Jakarta telah mengidentifikasi beberapa lokasi yang rawan pelanggaran dan kecelakaan akibat penumpang melompati pagar. Lokasi-lokasi ini menjadi prioritas dalam pemasangan pelican crossing. Beberapa titik yang telah dipasang antara lain di kawasan Sudirman, Thamrin, dan beberapa area padat lainnya yang sering dilalui oleh pejalan kaki dan pengguna transportasi umum.
Pemasangan pelican crossing diharapkan dapat meningkatkan keselamatan pejalan kaki dan mengurangi angka kecelakaan di jalan raya. Dengan adanya fasilitas ini, pejalan kaki tidak perlu lagi melompati pagar untuk menyeberang, yang sering kali membahayakan keselamatan mereka. Selain itu, pelican crossing juga membantu mengatur arus lalu lintas dengan lebih baik, sehingga mengurangi kemacetan di titik-titik penyeberangan.
Masyarakat menyambut baik inisiatif ini, meskipun ada beberapa yang masih perlu beradaptasi dengan sistem baru ini. “Saya merasa lebih aman menyeberang dengan pelican crossing, karena kendaraan berhenti dan memberi jalan,” ujar salah satu pengguna jalan. Namun, ada juga yang mengeluhkan waktu tunggu yang dianggap terlalu lama. Pemprov DKI berjanji akan terus memantau dan menyesuaikan sistem agar lebih efisien.
Meskipun pelican crossing menawarkan banyak manfaat, implementasinya tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah mengubah kebiasaan masyarakat yang sudah terbiasa melompati pagar. Edukasi dan sosialisasi mengenai penggunaan pelican crossing perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih memahami dan memanfaatkan fasilitas ini dengan baik.
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas transportasi publik dan keselamatan jalan. Selain pelican crossing, berbagai program lain juga tengah disiapkan, seperti peningkatan kualitas trotoar dan penambahan fasilitas penunjang bagi pejalan kaki. “Kami ingin Jakarta menjadi kota yang ramah bagi pejalan kaki dan pengguna transportasi umum,” kata seorang pejabat Pemprov DKI.
Pelican crossing merupakan langkah inovatif dari Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki. Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan fasilitas ini dapat berfungsi optimal dan mengurangi kebiasaan melompati pagar yang berbahaya. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam mengelola transportasi publik dan keselamatan jalan.