Pada tanggal 26 Agustus 2025, suasana di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memanas akibat aksi demonstrasi yang berujung pada kekerasan. Dalam insiden tersebut, Lurah Manggarai Selatan dan sopirnya menjadi korban amuk massa. Kejadian ini menambah daftar panjang insiden kekerasan yang terjadi selama aksi unjuk rasa di ibu kota.
Menurut laporan yang diterima, insiden bermula ketika sekelompok massa yang tengah melakukan aksi protes di depan Gedung DPR mulai bertindak anarkis. Lurah Manggarai Selatan, yang kebetulan melintas di lokasi bersama sopirnya, menjadi sasaran amukan massa. Kendaraan yang mereka tumpangi dirusak, dan keduanya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan bahwa situasi semakin tidak terkendali ketika massa mulai melemparkan berbagai benda ke arah kendaraan yang melintas. Lurah dan sopirnya berusaha menyelamatkan diri, namun tetap menjadi korban kekerasan.
Menanggapi insiden ini, pihak kepolisian segera turun tangan untuk mengendalikan situasi dan mengamankan lokasi. Beberapa pelaku yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut berhasil diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Pihak kepolisian berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas para pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Sementara itu, Lurah Manggarai Selatan dan sopirnya telah mendapatkan perawatan medis akibat luka-luka yang mereka alami. Kondisi keduanya dilaporkan stabil, namun masih memerlukan pemulihan lebih lanjut.
Insiden kekerasan ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat, terutama warga Manggarai Selatan. Banyak yang mengecam tindakan anarkis tersebut dan menuntut agar pelaku kekerasan dihukum setimpal. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya pengamanan yang lebih ketat selama berlangsungnya aksi unjuk rasa untuk mencegah terjadinya kekerasan.
Pemerintah dan pihak DPR menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden yang menimpa Lurah Manggarai Selatan dan sopirnya. Mereka menegaskan bahwa aksi kekerasan tidak dapat dibenarkan dalam bentuk apapun dan berjanji akan meningkatkan koordinasi dengan aparat keamanan untuk memastikan keselamatan semua pihak selama berlangsungnya aksi demonstrasi.
Untuk mencegah terulangnya insiden serupa, beberapa langkah pencegahan dapat diambil, antara lain:
– Memperketat pengamanan di sekitar lokasi demonstrasi dengan menambah jumlah personel keamanan dan peralatan pengendalian massa.
– Meningkatkan koordinasi dengan penyelenggara aksi untuk memastikan bahwa demonstrasi berlangsung secara damai dan tertib.
– Mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga ketertiban dan menghindari tindakan kekerasan selama aksi unjuk rasa.
– Menetapkan sanksi tegas bagi pelaku kekerasan untuk menimbulkan efek jera dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
Insiden kekerasan yang menimpa Lurah Manggarai Selatan dan sopirnya di depan Gedung DPR menjadi pengingat akan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya aksi unjuk rasa. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan insiden serupa dapat dicegah di masa depan, dan hak untuk menyampaikan pendapat dapat dilakukan dengan cara yang damai dan tertib.