Dalam sebuah pertemuan yang berlangsung pada 28 Juni 2025, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan pesan penting kepada para kader Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI). Ia menekankan urgensi membangun dialektika dan menghindari perselisihan di antara sesama kader.
Bahlil menegaskan bahwa dialektika adalah kunci dalam membangun organisasi yang kokoh dan solid. Melalui dialog dan pertukaran gagasan, para kader dapat menemukan solusi terbaik untuk setiap permasalahan yang dihadapi. Bahlil mengingatkan bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah, namun harus disikapi dengan bijaksana dan tidak berujung pada konflik.
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga mengingatkan para kader untuk menghindari pertikaian internal yang dapat merusak keharmonisan organisasi. Ia menekankan bahwa persatuan dan kesatuan adalah modal utama dalam mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, setiap kader diharapkan dapat menahan diri dan mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan perbedaan.
Pesan yang disampaikan Bahlil mendapat sambutan positif dari para kader AMPI. Banyak yang mengapresiasi arahan tersebut sebagai langkah yang tepat untuk memperkuat organisasi. Para kader menyadari bahwa dengan membangun dialektika yang sehat, mereka dapat berkontribusi lebih baik dalam pembangunan bangsa.
Setelah mendapatkan arahan dari Bahlil, AMPI berkomitmen untuk terus memperkuat komunikasi dan kerja sama di antara para kader. Organisasi ini berencana mengadakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan berdialog dan berkolaborasi. Selain itu, AMPI juga akan terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para kader untuk berkembang.
Pesan Bahlil Lahadalia kepada kader AMPI menekankan pentingnya membangun dialektika dan menghindari pertikaian dalam organisasi. Dengan mengedepankan dialog dan musyawarah, diharapkan AMPI dapat menjadi organisasi yang solid dan berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa. Arahan ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para kader dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.