Di tengah rimbunnya hutan Kabupaten Lebak, Banten, komunitas Badui Dalam dan Badui Luar bersiap menyambut upacara tahunan yang sarat makna, yakni tradisi Seba. Acara ini akan digelar dengan kehadiran Bupati Lebak dan Gubernur Banten sebagai simbol persembahan dan ungkapan syukur. Medi, Sekretaris Desa Kanekes, mengonfirmasi bahwa tradisi Seba Badui akan berlangsung pada 2-4 Mei 2025.
Tradisi Seba adalah momen sakral bagi masyarakat Badui untuk menyampaikan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil panen ladang yang melimpah. Selain itu, tradisi ini juga menjadi kesempatan untuk mengucapkan terima kasih kepada aparat keamanan, baik kepolisian maupun TNI, yang telah menjaga ketenteraman, sehingga masyarakat Badui merasa aman.
Pada tahun 2025, perayaan Seba dikategorikan sebagai “Seba Gede” yang diperkirakan akan dihadiri sekitar 1.800 orang. Namun, hingga saat ini, baru 1.260 warga Badui dari 68 perkampungan yang terdaftar untuk mengikuti acara tersebut. Oleh karena itu, panitia terus melakukan pendataan dengan mengunjungi perkampungan masyarakat Badui untuk memastikan kehadiran sesuai target.
Masyarakat Badui juga mempersiapkan berbagai hasil bumi dari ladang mereka untuk merayakan upacara Seba. Beberapa di antaranya adalah pisang, iris, beras, gula merah, petai, talas, dan tepung laksa. Komoditas ini menjadi simbol kekayaan alam dan hasil jerih payah masyarakat Badui.
Upacara perayaan Seba akan dilaksanakan bersama kepala daerah terpilih, Bupati Lebak Moch Hasbi-Amir Hamzah dan Gubernur Banten Andra Soni-Dimyati Natakusumah. Masyarakat Badui berharap pelaksanaan upacara tradisi Seba dapat berjalan lancar dan sukses.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, Imam Rismahayadi, menyatakan bahwa pelaksanaan upacara tradisi perayaan Seba Badui telah masuk dalam Kalender Even Nasional (KEN) 2025. Diharapkan, tradisi Seba ini dapat mendongkrak kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, sehingga memberikan dampak positif bagi pariwisata dan perekonomian daerah.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, masyarakat Badui berharap tradisi Seba tahun ini dapat terlaksana dengan baik. Tantangan utama adalah memastikan kehadiran warga sesuai target dan menjaga kelancaran acara. Tradisi Seba tidak hanya menjadi ajang syukur, tetapi juga sarana untuk memperkenalkan budaya Badui kepada dunia luar, sehingga dapat meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia.