Pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat, akan dihentikan sementara mulai besok, Kamis, 3 April hingga 7 April 2025. Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan terhadap peningkatan aktivitas gempa vulkanik yang terdeteksi oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Informasi ini diumumkan melalui akun Instagram resmi @bbtn_gn_gedepangrango pada Rabu, 2 April.
Badan Geologi mencatat adanya lonjakan signifikan dalam aktivitas gempa vulkanik di awal bulan ini. Pada Selasa, 1 April, antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, tercatat 21 kejadian gempa vulkanik dalam (VA) di Gunung Gede. Sebagai perbandingan, rata-rata kejadian gempa vulkanik dalam di Gunung Gede selama periode 1-31 Maret 2025 hanya berkisar antara 0-1 kali per hari. Kepala Badan Geologi ESDM, Muhammad Wafid, menyampaikan informasi ini dalam siaran pers yang diterbitkan.
Penutupan sementara ini bertujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan melindungi keselamatan para pendaki. “Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kegiatan Pendakian di TNGGP 𝗗𝗜𝗧𝗨𝗧𝗨𝗣 𝗦𝗘𝗠𝗘𝗡𝗧𝗔𝗥𝗔 untuk umum mulai tanggal 03 April s.d 07 April 2025 dan/atau sampai informasi lebih lanjut hasil pemantauan dari Badan Geologi Kementerian ESDM,” demikian pernyataan yang diunggah di media sosial.
Bagi para calon pendaki yang telah mendaftar untuk pendakian pada tanggal 3 April 2025 dan seterusnya, pihak pengelola TNGGP menyarankan untuk melakukan penjadwalan ulang. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pendaki.
Badan Geologi terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas vulkanik di Gunung Gede dan Pangrango. Informasi lebih lanjut mengenai kondisi terkini dan keputusan terkait penutupan pendakian akan disampaikan setelah hasil pemantauan terbaru tersedia. Para pendaki dan masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang dan tidak melakukan aktivitas pendakian selama periode penutupan.
Penutupan sementara pendakian di Gunung Gede dan Pangrango merupakan langkah preventif yang diambil oleh pihak berwenang untuk mengantisipasi potensi bahaya akibat peningkatan aktivitas vulkanik. Keputusan ini diambil berdasarkan data dan pemantauan yang dilakukan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM. Para pendaki diharapkan dapat memahami situasi ini dan mengikuti arahan untuk melakukan penjadwalan ulang pendakian demi keselamatan bersama. Informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah pemantauan lebih lanjut dilakukan.