Amerika Serikat telah mengirimkan baterai sistem anti rudal canggih THAAD kedua ke Israel, di tengah meningkatnya ketegangan terkait pembahasan program nuklir Iran. THAAD, atau Terminal High Altitude Area Defence System, adalah sistem pertahanan rudal yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal jarak pendek dan menengah.
Menurut laporan dari saluran TV Arab Saudi, Al Hadath, baterai THAAD tersebut dikirim pada Sabtu (5/4). Komponen dari baterai THAAD ini mencakup peluncur, rudal pencegat, radar pengawasan, serta komponen tembakan taktis. Sementara itu, situs web pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa pesawat angkut terbesar AS, C-5M Super Galaxy, telah mendarat di Pangkalan Udara Nevatim, Israel. Pesawat tersebut berada di pangkalan selama delapan jam sebelum akhirnya lepas landas, seperti yang dilaporkan oleh Times of Israel pada Minggu (6/4).
Pengiriman baterai THAAD pertama ke Israel dilakukan pada tahun 2024, setelah negara tersebut diserang oleh Iran. Sekitar 100 tentara dilaporkan dikerahkan untuk membantu mengoperasikan sistem tersebut. Serangan Iran terhadap Israel terjadi setelah Israel lebih dulu menggempur fasilitas diplomatik Teheran di Suriah. Sepanjang tahun 2024, kedua negara tercatat beberapa kali terlibat dalam perang rudal.
Sistem THAAD ini akan melengkapi sistem pertahanan udara Patriot yang sudah ada, yang berfungsi untuk melindungi Israel dari serangan musuh-musuhnya. Pengiriman kedua baterai THAAD ini dilakukan di tengah ketegangan yang semakin meningkat terkait pembicaraan program nuklir Iran.
Amerika Serikat dan sekutunya terus menuduh Iran menggunakan program nuklirnya untuk mengembangkan persenjataan militer. Namun, Iran dengan tegas menyangkal tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa program nuklir yang mereka kembangkan semata-mata untuk tujuan damai. Di bawah pemerintahan Donald Trump, AS bahkan menekan Iran untuk menghentikan program tersebut dan mengancam negara Timur Tengah ini.
Iran, di sisi lain, enggan untuk bernegosiasi mengenai program nuklirnya jika upaya tersebut disertai dengan ancaman dan kekerasan. Ketegangan ini menambah kompleksitas situasi di kawasan Timur Tengah, yang sudah lama menjadi pusat perhatian dunia internasional.
Pengiriman sistem THAAD kedua ke Israel oleh Amerika Serikat menandai langkah strategis di tengah ketegangan yang meningkat terkait program nuklir Iran. Dengan tuduhan dan penyangkalan yang terus berlanjut, situasi ini memerlukan pendekatan diplomasi yang lebih hati-hati dan upaya untuk mencapai solusi damai yang dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat.