Seorang anggota Brimob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial DS (21) telah ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam penganiayaan terhadap seorang remaja berinisial MA (17) di Kabupaten Jeneponto. Penangkapan ini dilakukan setelah adanya laporan mengenai insiden tersebut. Dansat Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Heru Novianto, mengonfirmasi bahwa DS saat ini sedang dalam pemeriksaan. “Iya ini lagi kita periksa,” ujarnya.
Peristiwa ini terjadi pada malam takbiran Idulfitri 1446 Hijriah atau lebaran 2025, tepatnya pada Senin (31/3) sekitar pukul 01.00 WITA. Lokasi kejadian berada di Desa Kareloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto. Kasus ini bermula ketika beredar informasi bahwa teman DS diduga menjadi korban penganiayaan. Menanggapi informasi tersebut, DS bersama rekannya, BG (21), mendatangi lokasi kejadian untuk mencari pelaku.
Setibanya di lokasi, DS menemukan korban dan diduga melakukan penganiayaan terhadap MA. Kombes Pol Heru Novianto menyatakan bahwa pihaknya masih memeriksa keterlibatan DS dalam insiden ini. “Sementara ini kita periksa dulu, apa keterlibatannya,” ungkapnya. Heru juga menambahkan bahwa terduga pelaku dan korban diketahui memiliki hubungan keluarga. Meskipun demikian, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan oleh Provost Brimob.
Menurut Heru, konflik yang terjadi antara DS dan MA melibatkan hubungan keluarga yang saling mengenal. “Karena yang ribut itu masih antar keluarga dan saling kenal,” katanya. Hal ini menambah kompleksitas kasus, mengingat adanya ikatan keluarga yang terlibat dalam insiden tersebut.
Pihak berwenang terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap fakta-fakta terkait kasus ini. Penyelidikan dilakukan dengan cermat untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat mendapatkan perlakuan yang adil sesuai dengan hukum yang berlaku. Kombes Pol Heru Novianto menegaskan komitmen pihaknya dalam menangani kasus ini secara transparan dan profesional.
Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan anggota Brimob Polda Sulsel ini menyoroti pentingnya penegakan hukum yang tegas dan adil, terutama ketika melibatkan aparat penegak hukum. Proses penyelidikan yang sedang berlangsung diharapkan dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga hubungan baik dan menyelesaikan konflik secara damai, terutama di antara anggota keluarga.