Jakarta, 27 April 2025 – Monolog yang disampaikan oleh Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo, menuai kritik dari Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg). Kritik ini muncul setelah Gibran menyampaikan pidato yang lebih menyerupai monolog dalam sebuah acara resmi. Wamensesneg menekankan bahwa sebagai pejabat publik, Gibran seharusnya lebih banyak berinteraksi dan berdialog dengan masyarakat.
Wamensesneg menyoroti pentingnya dialog dalam kepemimpinan, terutama bagi pejabat publik yang memiliki tanggung jawab besar terhadap masyarakat. “Pejabat harus mampu mendengarkan dan berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat. Monolog tidak cukup untuk memahami kebutuhan dan aspirasi rakyat,” ujar Wamensesneg dalam sebuah pernyataan resmi.
Menanggapi kritik tersebut, Gibran menyatakan bahwa ia akan lebih memperhatikan cara berkomunikasinya di masa depan. Ia mengakui bahwa dialog dengan masyarakat adalah bagian penting dari tugasnya sebagai wali kota. “Saya berkomitmen untuk lebih banyak berdialog dan mendengarkan masukan dari masyarakat,” kata Gibran dalam sebuah wawancara.
Kritik terhadap monolog Gibran juga mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Beberapa pihak mendukung kritik tersebut, sementara yang lain merasa bahwa Gibran telah melakukan tugasnya dengan baik. “Sebagai pemimpin, penting untuk mendengarkan kritik dan terus belajar,” ujar seorang warga Solo yang mengikuti perkembangan berita ini.
Dengan adanya kritik ini, diharapkan para pejabat publik, termasuk Gibran, dapat lebih terbuka dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Dialog yang konstruktif diharapkan dapat membantu menciptakan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Kita semua berharap agar para pemimpin kita lebih banyak mendengarkan dan berdialog dengan rakyat,” tambah Wamensesneg.
Kritik terhadap monolog Gibran menyoroti pentingnya dialog dalam kepemimpinan. Sebagai pejabat publik, kemampuan untuk berkomunikasi dan mendengarkan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan kebijakan yang efektif dan inklusif. Dengan komitmen untuk lebih banyak berdialog, diharapkan Gibran dan pejabat lainnya dapat lebih memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.