Di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), seorang remaja berusia 15 tahun menjadi korban kekerasan yang mengerikan setelah dituduh mencuri. Insiden ini terjadi ketika anak tersebut mengalami penganiayaan oleh sekelompok orang di kampungnya. Korban diperlakukan dengan kejam, ditelanjangi, dan diarak keliling kampung.
Korban tidak hanya diarak, tetapi juga mengalami kekerasan fisik yang serius. Ia dipukuli, ditabrak dengan sepeda motor, dan tubuhnya disulut dengan api rokok oleh warga setempat. Kapolres Lembata, AKBP Gede Asnawa.
Menurut penjelasan AKBP Gede Asnawa, kasus ini bermula ketika H, anak laki-laki berusia 15 tahun, tertangkap oleh warga saat mencuri alat cukur listrik milik salah satu warga. Beberapa warga kemudian menangkap H dan langsung melakukan penganiayaan. Penganiayaan yang dialami H termasuk ditabrak dengan sepeda motor, dipukuli, diikat, ditelanjangi, dan disulut api rokok saat dalam keadaan telanjang dan diikat, sebelum diarak keliling kampung.
Setelah menerima laporan pada Jumat (4/4), pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan. AKBP Gede Asnawa menyatakan bahwa beberapa saksi telah diperiksa untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai peristiwa kekerasan tersebut. Korban juga telah menjalani visum et repertum, dan penyidik masih menunggu hasil visum tersebut.
“Kita masih akan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang lainnya dan pihak-pihak terkait. Dan Senin (7/4) akan dilakukan gelar perkara,” ujar Gede.
Dari video yang beredar, terlihat H yang mengenakan kaos putih dan celana jins biru dipaksa membuka pakaiannya oleh seorang perempuan. Perempuan tersebut juga meludahi dan memukuli wajah H beberapa kali. Setelah itu, seorang laki-laki menyulut api rokok ke tubuh korban yang sudah telanjang dan tangan terikat ke belakang.
Saat diarak keliling kampung, korban diikuti oleh warga lainnya hingga ke sebuah tempat. Dalam kondisi tangan terikat, korban tidak dapat melawan ketika mendapat serangan dari beberapa orang yang memukulnya secara membabi buta.
Kasus kekerasan terhadap anak di Lembata ini menyoroti perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan, terutama terhadap anak di bawah umur. Insiden ini juga mengingatkan kita akan pentingnya perlindungan anak dan penanganan kasus kekerasan dengan cepat dan tepat. Pihak berwenang diharapkan dapat segera menyelesaikan penyelidikan dan memberikan keadilan bagi korban. Masyarakat diimbau untuk tidak main hakim sendiri dan menyerahkan penanganan kasus hukum kepada pihak berwenang.