Pada Senin (31/3), terjadi bentrokan sengit antara warga Negeri Tial dan Negeri Tulehu di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Insiden ini berujung tragis dengan satu korban jiwa dan dua lainnya terluka. Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janet Luhukay, mengonfirmasi bahwa korban tewas adalah Raju Ohorella, sementara dua korban luka adalah Muzakir Malabar dan Alan Semarang.
Bentrokan bermula ketika Sukirang Lestaluhu, seorang warga Negeri Tial, mengalami penganiayaan sekitar pukul 15.45 WIT. Saat itu, tiga warga Negeri Tulehu, yakni Zakir Malabar, Raju Ohorella, dan Alan Semarang, berboncengan menuju Negeri Tial. Setibanya di Dusun Salameti, mereka ditegur oleh Sukirang. Tidak terima dengan teguran tersebut, ketiganya turun dari sepeda motor dan menikam Sukirang, yang kemudian dilarikan ke RSUD Dr Johanes Leimena.
Merespons kejadian tersebut, warga Negeri Tial marah dan mengejar ketiga pelaku. Zakir, Raju, dan Alan kemudian dianiaya dengan parang dan batu, yang mengakibatkan Raju Ohorella tewas di SMP Negeri 27 Tial Dusun Naya. Muzakir dan Alan mengalami luka serius akibat serangan tersebut.
Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Yoga Putra Prima, bersama Wakil Kapolresta Ambon, segera turun ke lokasi untuk bernegosiasi dengan keluarga korban dan Pemerintah Negeri Tial. “Sebanyak 9 pemuda Tulehu yang masih berada di Negeri Tial untuk silaturahmi Idul Fitri dievakuasi oleh aparat kepolisian. Penjagaan dilakukan di pintu masuk Desa Tial untuk mencegah aksi balas dendam,” ujar Ipda Janet.
Aparat keamanan saat ini tengah berupaya meredam ketegangan dengan menggalang tokoh agama dan masyarakat dari kedua desa. Mereka mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwenang. Puluhan aparat dikerahkan untuk mengawal lokasi bentrokan, dan belasan saksi sedang diperiksa untuk penyelidikan lebih lanjut.
Bentrokan antara warga Negeri Tial dan Tulehu ini menyoroti pentingnya dialog dan penyelesaian damai dalam mengatasi konflik. Aparat keamanan dan pemerintah setempat diharapkan dapat terus berkoordinasi untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan memastikan keamanan serta ketertiban di wilayah tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi terciptanya perdamaian yang berkelanjutan.