XVG – Kepolisian berhasil menguak tabir kasus pembunuhan yang mengguncang Blora, Jawa Timur. Seorang pria berinisial MK diduga kuat meracuni dua korban, Muslikin (45) dan anaknya, SK (9). Tragedi ini dipicu oleh dendam dan sakit hati terkait sengketa warisan. Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengonfirmasi motif tersebut dalam pernyataannya yang dilansir oleh detikJateng pada Minggu (2/3/2025).
MK diketahui masih memiliki hubungan kekerabatan dengan korban. Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet, menjelaskan bahwa MK telah lama menyimpan dendam terhadap Muslikin. “Tersangka merasa sakit hati atas ucapan dan perlakuan dari pihak keluarga korban,” ungkap Selamet. Pelaku merupakan ipar dari Muslikin, dan sering dianggap tidak memiliki harta oleh Muslikin dan mertuanya, yang semakin memperparah rasa dendam di hati MK.
Motif utama dari tindakan keji ini adalah dendam yang dipicu oleh masalah warisan. MK merasa diremehkan oleh keluarga korban, terutama terkait status ekonominya. “Pelaku dianggap tidak membawa apa-apa saat menikahi adik dari istri korban,” jelas AKP Selamet. Pernyataan tersebut menambah luka batin yang mendalam bagi MK, hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan tindakan nekat ini.
Tragedi ini terjadi pada Jumat (21/2), ketika Muslikin dan anaknya mengonsumsi air minum yang telah dicampur racun di meja makan. Setelah serangkaian penyelidikan, polisi berhasil mengidentifikasi MK sebagai pelaku yang masih memiliki hubungan keluarga dengan korban. Penangkapan MK dilakukan di Bandara Samarinda, Kalimantan Timur, pada Selasa (25/2), saat ia berusaha melarikan diri.
Kasus ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat Blora. Banyak yang tidak menyangka bahwa masalah keluarga dapat berujung pada tindakan kriminal yang begitu keji. Keluarga korban pun merasa terpukul dengan kejadian ini, mengingat hubungan kekerabatan yang seharusnya menjadi ikatan yang kuat, justru berakhir dengan tragedi.
Polisi terus mendalami kasus ini untuk memastikan semua fakta terungkap dengan jelas. Proses hukum terhadap MK akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pihak kepolisian berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk menyelesaikan masalah keluarga dengan cara yang lebih bijak dan damai.
Kasus pembunuhan di Blora ini menyoroti betapa pentingnya komunikasi dan penyelesaian konflik dalam keluarga. Dendam dan sakit hati yang dipendam dapat berujung pada tindakan yang merugikan banyak pihak. Diharapkan, masyarakat dapat belajar dari kejadian ini dan lebih mengedepankan dialog dalam menyelesaikan permasalahan keluarga. Polisi berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.