XVG – Kepemimpinan Bashar al-Assad di Suriah telah berakhir, meninggalkan jejak cerita pilu bagi rakyatnya. Runtuhnya rezim ini membawa dampak mendalam, terutama bagi mereka yang menjadi korban kekejaman selama bertahun-tahun.
Menurut laporan dari Pusat Keadilan dan Akuntabilitas Suriah, lebih dari 1.000 warga Suriah dilaporkan tewas dalam tahanan di bandara militer di pinggiran Damaskus selama rezim Bashar al-Assad berkuasa. Para korban ini mengalami eksekusi mati, penyiksaan, atau penganiayaan yang mengerikan di dalam tahanan tersebut.
Dilansir dari Reuters pada Jumat (28/2/2025), Pusat Keadilan dan Akuntabilitas Suriah berhasil mengidentifikasi lokasi kuburan massal dengan menggabungkan keterangan para saksi, citra satelit, dan dokumen-dokumen yang difoto di bandara militer Mezzeh, pinggiran Damaskus. Penemuan ini terjadi setelah Assad lengser pada Desember 2024.
Laporan yang dirilis pada Kamis (27/2) waktu setempat mengungkapkan bahwa terdapat sedikitnya tujuh lokasi yang diduga sebagai kuburan massal dari orang-orang yang tewas di dalam penjara bandara tersebut selama rezim Assad berkuasa. Beberapa lokasi ini berada di dalam area bandara, sementara yang lainnya tersebar di berbagai wilayah Damaskus.
Dua dari tujuh lokasi tersebut, salah satunya berada di area properti bandara Mezzeh dan satu lagi di area pemakaman di Najha. Lokasi-lokasi ini menunjukkan tanda-tanda jelas adanya parit memanjang yang digali selama jangka waktu tertentu, sesuai dengan keterangan saksi dalam laporan tersebut.
Runtuhnya rezim Bashar al-Assad tidak hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga trauma mendalam bagi warga Suriah. Banyak keluarga yang kehilangan anggota mereka tanpa kejelasan nasib, dan penemuan kuburan massal ini menambah duka yang sudah ada.
Dengan berakhirnya pemerintahan Assad, harapan baru muncul bagi warga Suriah untuk membangun kembali negara mereka. Namun, proses ini tidak akan mudah, mengingat luka yang ditinggalkan oleh rezim sebelumnya. Dukungan internasional dan upaya rekonsiliasi menjadi kunci untuk memulihkan Suriah dari keterpurukan.
Runtuhnya rezim Bashar al-Assad menandai akhir dari era kekejaman yang dialami oleh warga Suriah. Penemuan kuburan massal menjadi pengingat akan penderitaan yang dialami selama bertahun-tahun. Kini, saatnya bagi Suriah untuk bangkit dan membangun masa depan yang lebih baik, dengan harapan bahwa keadilan dan perdamaian akan segera terwujud.
