XVG.id - Portal Berita Generasi Muda Indonesia
  • Home
  • Viral
  • Nasional
  • Selebriti
  • E-Sport
  • Musik
  • Fashion
  • Lifestyle
Reading: Pertemuan Diplomatik Rusia-AS di Istanbul: Harapan dan Tantangan
Share
  • Subscribe US
Notification
XVG.id - Portal Berita Generasi Muda IndonesiaXVG.id - Portal Berita Generasi Muda Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Nasional
  • Selebriti
  • Game & E-Sport
  • Musik
  • Fashion
  • Lifestyle
  • Viral & Trending
Search
  • Home
  • Nasional
  • Selebriti
  • Game & E-Sport
  • Musik
  • Fashion
  • Lifestyle
  • Viral & Trending
Have an existing account? Sign In
Follow US
© XVG.co.id - Portal Media Generasi Muda Indonesia
XVG.id - Portal Berita Generasi Muda Indonesia > Blog > Internasional > Pertemuan Diplomatik Rusia-AS di Istanbul: Harapan dan Tantangan
Internasional

Pertemuan Diplomatik Rusia-AS di Istanbul: Harapan dan Tantangan

Redaksi XVG
Last updated: 8 Maret 2025 9:27 am
Redaksi XVG
Share
4 Min Read

XVG – Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengumumkan pertemuan penting antara perwakilan Rusia dan Amerika Serikat (AS) yang akan berlangsung di Istanbul, Turki. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari diskusi sebelumnya yang diadakan di Arab Saudi. Lavrov menekankan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk membahas masalah sistemik yang telah muncul akibat tindakan ilegal pemerintahan AS sebelumnya, yang menciptakan hambatan bagi kegiatan Kedutaan Besar Rusia. Hal ini, menurut Lavrov, juga berdampak pada kondisi kerja Kedutaan Besar AS di Moskow.

Lavrov berharap pertemuan di Istanbul dapat memberikan kejelasan mengenai sejauh mana kedua pihak dapat bergerak cepat dan efektif dalam menyelesaikan isu-isu yang ada. Selain itu, Lavrov juga menyoroti pentingnya penyelesaian konflik Israel-Palestina, yang menjadi perhatian utama Moskow. Ia menyatakan kekhawatiran Rusia terhadap tindakan tentara Israel yang melampaui perjanjian gencatan senjata, yang berpotensi meningkatkan ketegangan di lapangan.

Rusia, bersama Qatar, mendukung upaya menuju pembentukan negara Palestina. Lavrov menegaskan bahwa pembentukan negara Palestina adalah isu utama yang harus diselesaikan. Dialog produktif antara Rusia dan Liga Arab terus berlangsung, dengan fokus pada koordinasi harian mengenai berbagai masalah, termasuk masa depan Palestina.

Rusia menaruh harapan besar pada pertemuan puncak Liga Arab yang akan datang di Kairo. Pertemuan ini akan membahas masa depan Jalur Gaza dalam konteks berbagai proposal, termasuk kemungkinan mengubahnya menjadi zona wisata. Lavrov menekankan pentingnya melindungi hak warga Palestina untuk tinggal di tanah mereka, dan Rusia berkomitmen untuk menggunakan pengaruhnya di panggung internasional, termasuk di PBB, untuk memastikan proses ini berjalan secara konstruktif.

Pertemuan gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam yang dijadwalkan pada 14 Maret di Istanbul akan membahas hubungan Israel-Palestina, Israel-Lebanon, dan Israel-Suriah. Lavrov menyoroti bahwa pergerakan pasukan Israel ke selatan Republik Arab Suriah menciptakan realitas baru yang memerlukan langkah-langkah konstruktif untuk menyeimbangkan kepentingan keamanan dan pembangunan di kawasan tersebut.

Rusia berkomitmen untuk memastikan bahwa perkembangan di Suriah tidak mengarah pada pertikaian sipil. Lavrov juga mengkritik sikap Eropa yang mengaitkan pencabutan sanksi dari Suriah dengan syarat ‘mengusir Rusia’ dari negara tersebut.

Berpindah ke konflik Rusia-Ukraina, Lavrov menyatakan bahwa Rusia menunggu para pemimpin Eropa untuk berhenti menyebarkan informasi yang salah tentang Moskow yang menghalangi negosiasi. Ia menuduh Eropa menjalankan kebijakan yang usang dan gagal terhadap Ukraina, yang secara aktif menghasut Kyiv untuk memperpanjang konflik. Lavrov menekankan bahwa setiap kali ada perubahan dalam keseimbangan politik di Ukraina, Eropa segera merespons dengan mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Kyiv.

Lavrov mengkritik upaya rezim Ukraina untuk menghapus identitas Rusia melalui undang-undang yang memengaruhi pendidikan, media, dan budaya. Ia menegaskan bahwa Ukraina harus dibebaskan dari undang-undang diskriminatif ini. Lavrov juga menolak kemungkinan pengerahan pasukan Eropa di Ukraina, dengan menyatakan bahwa pendekatan yang didorong oleh Prancis dan Inggris lebih cenderung meningkatkan konflik daripada meredakannya.

Pertemuan diplomatik antara Rusia dan AS di Istanbul diharapkan dapat membuka jalan bagi penyelesaian berbagai isu internasional yang kompleks. Dengan tantangan yang ada, baik di Timur Tengah maupun di Ukraina, dialog dan diplomasi tetap menjadi kunci untuk mencapai solusi damai dan berkelanjutan. Rusia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mencari jalan keluar yang konstruktif bagi semua pihak yang terlibat.

TAGGED:Israel-PalestinaSergey LavrovUkraina-Rusia
Share This Article
Facebook Twitter Email Copy Link Print
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow US

Find US on Social Medias
FacebookLike
TwitterFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow

Popular News

Ridwan Kamil Kenakan Jersey Persija: Strategi Cerdas Menyentuh Hati The Jakmania
21 November 2024
Lagu Natal Viral 2024: Menghidupkan Semangat dengan Melodi yang Menggetarkan
25 Desember 2024
Houthi Yaman Ancam Blokade Pelabuhan Israel: Alasan dan Dampaknya
26 Mei 2025
Inside Epic Design Challenge of the Elizabeth Line
4 September 2021
XVG.id - Portal Berita Generasi Muda Indonesia

Memberships

  • Redaksi
  • Tentang Kami

Quick Links

  • Syarat dan Ketentuan Privasi
  • Iklan
  • Pedoman Siber
FacebookLike
TwitterFollow
YoutubeSubscribe

© XVG.co.id – Portal Media Generasi Muda Emas Indonesia

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?