XVG – Setelah banjir besar melanda kawasan Mal Mega Bekasi, para pedagang dan karyawan toko masih berjuang keras menyortir barang dagangan mereka hingga larut malam. Proses ini dilakukan setelah mereka berhasil mengevakuasi barang-barang dari lantai dasar yang terendam air. Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi pada Rabu (5/3/2025) pukul 19.00 WIB, para pedagang bekerja dalam kegelapan total karena tidak ada satu pun lampu yang menyala di mal tersebut.
Para pedagang terpaksa menggunakan penerangan seadanya dari senter pribadi atau senter dari gawai masing-masing. Lantai mal tampak becek karena barang-barang yang diambil sudah terendam air banjir. Oestavian, seorang karyawan toko distro berusia 28 tahun, mengungkapkan bahwa pihak mal memberikan waktu kepada para pedagang untuk mengambil barang hingga sore hari. Barang-barang tersebut kemudian akan dibawa pulang dan dibersihkan terlebih dahulu. “Mau dibersihin dulu, kita pilih yang bagus-bagus bisa dijual lagi atau nanti bagaimana baiknya,” ujar Oestavian saat ditemui di lokasi.
Sekitar 10 karyawan rekan Oestavian turut serta dalam menyortir barang dagangan hingga kondisi gelap. Mereka masih memilah barang untuk dimasukkan ke dalam karung dan dibawa pulang. Oestavian menceritakan bahwa kondisi lantai dasar sangat gelap saat mereka mengambil barang, ditambah dengan genangan air banjir yang masih tinggi sekitar 1,3 meter. “Masih genang airnya, ada 1 meter kayaknya, sedada saya ini. Ada yang seperut. Kita ambilinnya ya sambil gelap-gelapan, pake senter aja, terus ada yang pake senter HP. Jadi susah buat ngambilnya, banyak yang kepencar, kayaknya nggak semua bisa keambil,” ungkapnya.
Fahrozak, seorang pedagang aksesori berusia 50 tahun, mengungkapkan bahwa tidak semua barangnya bisa diselamatkan. “Ya udah basah sih, paling 50 persen lah bisa kembali,” katanya. Kegiatan penyelamatan barang ini akan berlanjut keesokan harinya, di mana Fahrozak dan rekannya akan kembali mencari barang yang masih tertinggal. Fahrozak berharap agar lapak di lantai dasar tidak perlu disewakan lagi, mengingat insiden banjir kemarin banyak merugikan pedagang. “Jadi selaku pedagang saya juga berharap jangan disewakan lagi yang di bawah itu buat parkir aja. Ini kan rugi kami dagang, bertahun-tahun dagang hancur seketika. Rugi kami otomatis kalau banjir nggak bisa ngapa-ngapain kan udah kayak kuali di sini,” tegasnya.
Selain itu, Fahrozak menginginkan agar manajemen mal bisa bertanggung jawab atas insiden ini. Dia berharap ada solusi yang bisa mengakomodasi para pedagang yang saat ini belum bisa berjualan kembali. “Ya manajemen juga harus ada tanggung jawabnya atas kerugian seperti ini. Pemerintah juga cari solusinya lah. Solusinya mungkin ada tempat dagang sementara kalau gitu kan enak. Manajemen juga harus menanggung kerugian. Persentasenya terserah pokoknya ada,” ungkapnya.
Banjir yang melanda Mal Mega Bekasi telah menimbulkan kerugian besar bagi para pedagang. Mereka harus berjuang menyelamatkan barang dagangan dalam kondisi yang sangat sulit. Harapan para pedagang agar manajemen mal dan pemerintah dapat memberikan solusi dan tanggung jawab atas kerugian yang dialami menjadi sorotan utama. Diperlukan langkah konkret untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang dan para pedagang dapat kembali beraktivitas dengan normal.