XVG – Sebuah peristiwa tragis mengguncang Kelurahan Tembong, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, ketika dua anak berusia 8 tahun ditemukan tak bernyawa setelah tenggelam di bekas galian tanah batu bata. Insiden ini terjadi saat kedua korban, yang dikenal sebagai RF dan SU, sedang berenang di kubangan bekas galian tersebut.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, tragedi ini terjadi pada Jumat (21/2/2025) sekitar pukul 13.30 WIB. “Korban bersama tiga rekannya awalnya bermain di kubangan bekas lio. Dua orang korban berenang, sementara tiga temannya berada di atas kubangan. Ketika korban tenggelam, salah satu teman mereka segera meminta bantuan warga yang sedang menebang pohon,” ungkap Diat.
Setelah menerima laporan, tim penyelamat segera menuju lokasi kejadian. Pada pukul 15.00 WIB, kedua korban berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara dan RS Arafiq Kota Serang. Namun, sayangnya, nyawa kedua bocah tersebut tidak dapat diselamatkan.
Kapolsek Cipocok, AKP Juwandi, menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan dari RW setempat, awalnya korban bermain di kubangan pada siang hari. “RW didatangi oleh tiga teman korban yang meminta tolong karena korban tenggelam. Warga yang berada di sekitar lokasi segera berusaha menolong korban SU, dan tidak lama kemudian saksi lain datang untuk membantu korban RF,” jelasnya.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, kedua korban langsung dibawa kembali ke rumah duka oleh pihak keluarga untuk dikebumikan. “Korban tidak tertolong dan dibawa kembali ke kediaman masing-masing untuk dikebumikan,” tambah AKP Juwandi.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak saat bermain, terutama di lokasi-lokasi yang berpotensi berbahaya seperti bekas galian tanah. Diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan memastikan keselamatan anak-anak di lingkungan sekitar. Pihak berwenang juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, seperti memasang tanda peringatan atau menutup akses ke area berbahaya.