XVG – Sebuah insiden memilukan mengguncang Guatemala City ketika sebuah bus yang mengangkut 75 penumpang terjun ke dalam jurang. Peristiwa ini merenggut nyawa 31 orang, sementara penumpang lainnya masih terperangkap di bawah reruntuhan di sungai yang tercemar limbah. Juru bicara dinas pemadam kebakaran setempat, Mynor Ruano, mengonfirmasi jumlah korban jiwa dan menyatakan bahwa upaya penyelamatan masih terus dilakukan.
Hingga saat ini, tim penyelamat telah menemukan 31 jenazah dari lokasi kecelakaan. “Kami berusaha menyelamatkan orang lain yang terjebak,” ujar Ruano, seperti dilansir AFP pada Senin (10/2/2025). Sepuluh penumpang yang mengalami luka-luka telah berhasil dievakuasi dari bus yang jatuh dari jembatan Puente de Belice. Beberapa di antaranya mengalami luka parah dan telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
Menurut laporan media lokal, bus tersebut sedang dalam perjalanan menuju Guatemala City dari kota San Agustin Acasaguastlan, yang terletak di departemen El Progreso, sekitar 90 kilometer ke arah timur laut. Perjalanan yang seharusnya berjalan lancar berubah menjadi mimpi buruk ketika bus mengalami kecelakaan di jembatan yang dikenal dengan kondisi infrastrukturnya yang memprihatinkan.
Jembatan Puente de Belice, tempat terjadinya kecelakaan, dikenal sebagai salah satu titik rawan di Guatemala City. Kondisi jembatan yang sudah tua dan kurangnya perawatan menjadi faktor yang memperparah situasi. Selain itu, sungai di bawah jembatan tersebut terkontaminasi limbah, menambah kesulitan dalam proses evakuasi dan penyelamatan korban.
Proses evakuasi korban dari lokasi kecelakaan menghadapi berbagai tantangan, termasuk medan yang sulit dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Tim penyelamat harus bekerja ekstra keras untuk mengevakuasi penumpang yang terjebak di bawah reruntuhan bus. Selain itu, kontaminasi limbah di sungai juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan para penyelamat dan korban yang selamat.
Kecelakaan ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Guatemala. Pemerintah setempat diharapkan dapat mengambil tindakan tegas untuk memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan keselamatan transportasi umum guna mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan. Selain itu, dukungan psikologis dan bantuan bagi keluarga korban juga menjadi prioritas dalam penanganan pasca-kecelakaan.
Tragedi ini menjadi peringatan bagi pentingnya keselamatan dalam transportasi umum. Diperlukan langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa kendaraan dan infrastruktur yang digunakan dalam transportasi publik memenuhi standar keselamatan yang memadai. Dengan demikian, diharapkan kejadian serupa dapat dihindari dan keselamatan penumpang dapat terjamin di masa mendatang.