XVG.id - Portal Berita Generasi Muda Indonesia
  • Home
  • Viral
  • Nasional
  • Selebriti
  • E-Sport
  • Musik
  • Fashion
  • Lifestyle
Reading: Renovasi Louvre: Transformasi Ikonik Paris Menuju Masa Depan
Share
  • Subscribe US
Notification
XVG.id - Portal Berita Generasi Muda IndonesiaXVG.id - Portal Berita Generasi Muda Indonesia
Font ResizerAa
  • Home
  • Nasional
  • Selebriti
  • Game & E-Sport
  • Musik
  • Fashion
  • Lifestyle
  • Viral & Trending
Search
  • Home
  • Nasional
  • Selebriti
  • Game & E-Sport
  • Musik
  • Fashion
  • Lifestyle
  • Viral & Trending
Have an existing account? Sign In
Follow US
© XVG.co.id - Portal Media Generasi Muda Indonesia
XVG.id - Portal Berita Generasi Muda Indonesia > Blog > Internasional > Renovasi Louvre: Transformasi Ikonik Paris Menuju Masa Depan
Internasional

Renovasi Louvre: Transformasi Ikonik Paris Menuju Masa Depan

Redaksi XVG
Last updated: 10 Februari 2025 12:48 pm
Redaksi XVG
Share
4 Min Read

Bagi yang belum pernah menjejakkan kaki di Louvre, mungkin belum sepenuhnya merasakan jiwa Paris. Setiap tahun, sembilan juta jiwa berduyun-duyun ke museum berusia 230 tahun ini, berlomba-lomba untuk sekilas menatap Mona Lisa. Namun, di balik kemegahan dan ketenarannya, Louvre menghadapi tantangan yang tak sepele. Kondisi bangunan yang mulai renta dengan dinding lembab dan ancaman kerusakan pada karya seni, serta pintu masuk di bawah piramida kaca yang ikonik, kini terlalu sempit untuk menampung arus pengunjung yang terus membanjir. Menyadari hal ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah memerintahkan renovasi menyeluruh yang dijadwalkan rampung pada tahun 2031, memberikan Louvre wajah baru yang modern.

Tak hanya Louvre, tantangan memperbarui museum untuk masa depan juga dihadapi oleh Berlin, ibu kota Jerman. Setiap tahun, tiga juta orang mengunjungi Museumsinsel, sebuah kompleks bangunan berarsitektur klasik dan modern yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Usia telah menggerogoti bangunan-bangunan ini, dan sejak 1999, Stiftung Preußischer Kulturbesitz (SPK) telah merencanakan renovasi menyeluruh yang menelan biaya miliaran Euro. Hingga kini, tiga dari lima bangunan bersejarah di Museumsinsel telah selesai direnovasi dan dibuka kembali, termasuk Alte Nationalgalerie, Museum Bode, dan Neues Museum. Sejak 2019, James-Simon-Galerie yang modern berfungsi sebagai pintu masuk utama bagi pengunjung.

Renovasi Pergamonmuseum dimulai pada tahun 2012 dan diperkirakan berlangsung hingga setidaknya tahun 2037. Karya seni oriental terkenal seperti Altar Pergamon dan Gerbang Ishtar Biru akan disimpan selama proses renovasi. Proyek ini memakan waktu lama karena bangunan-bangunan tersebut merupakan cagar budaya yang harus direstorasi dengan persyaratan ketat, berkelanjutan, dan minim jejak karbon. SPK menghadapi kritik atas lamanya proses renovasi, yang membuat publik kehilangan kesempatan untuk menikmati kekayaan budaya di museum tersebut.

Pandemi virus corona telah mengubah cara museum beroperasi. Ketika museum ditutup dan mengalami kerugian besar, pengelola menyadari pentingnya menjangkau pengunjung dengan penawaran alternatif. Museum kini dilihat tidak hanya sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai tempat pertemuan dengan nuansa khusus. Banyak kota telah menyelenggarakan “Malam Panjang di Museum,” di mana pengunjung dapat menikmati museum pada malam hari dengan harga lebih murah, sambil menikmati makanan, minuman, konser, atau bahkan menari diiringi DJ.

Media sosial kini menjadi alat penting bagi museum untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Eike Schmidt, mantan direktur Galeri Uffizi di Florence, berhasil mengubah sistem masuk museum dengan bantuan teknologi, memungkinkan pengunjung memesan slot waktu secara online. Selain itu, Uffizi kini memiliki saluran Instagram dengan lebih dari 800.000 pengikut. Museum-museum klasik seperti Rijksmuseum di Amsterdam dan Museum of Modern Art di New York juga aktif di TikTok, memanfaatkan platform ini untuk menarik pengunjung muda.

Renovasi Louvre dan museum-museum lainnya di seluruh dunia menunjukkan komitmen untuk menghadirkan pengalaman yang lebih inklusif dan modern bagi pengunjung. Dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial, museum dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam. Transformasi ini tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga memastikan bahwa museum tetap relevan dan menarik bagi generasi mendatang. Dengan langkah-langkah ini, museum diharapkan dapat terus menjadi tempat yang menginspirasi dan mendidik bagi semua orang.

TAGGED:Museum Louvre
Share This Article
Facebook Twitter Email Copy Link Print
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow US

Find US on Social Medias
FacebookLike
TwitterFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow

Popular News

Prakiraan Cuaca Jakarta dan Sekitarnya: Hujan Ringan dan Langit Mendung
27 November 2024
Pedri: Pilar Tak Tergantikan di Barcelona Menurut Hansi Flick
7 Februari 2025
Iris Mata Diuangkan: Antara Privasi yang Terkorbankan dan Pilihan Ekonomi
9 Mei 2025
Narasi Ganda Kematian Abral Wandikbo: TNI Bantah Mutilasi, Koalisi Sipil Sebut Fakta Lain
23 Juni 2025
XVG.id - Portal Berita Generasi Muda Indonesia

Memberships

  • Redaksi
  • Tentang Kami

Quick Links

  • Syarat dan Ketentuan Privasi
  • Iklan
  • Pedoman Siber
FacebookLike
TwitterFollow
YoutubeSubscribe

© XVG.co.id – Portal Media Generasi Muda Emas Indonesia

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?