XVG – Pariwisata di Jawa Barat kini dihadapkan pada tantangan pelik akibat maraknya praktik pungutan liar (pungli) yang mengusik kenyamanan para pelancong. Baru-baru ini, sebuah insiden viral memperlihatkan bus wisata yang dipalak saat berlibur di Jawa Barat. Dalam video yang direkam oleh penumpang bus, tampak dua orang berboncengan motor tiba-tiba menghadang bus dan memaksa untuk mengawal perjalanan menuju restoran.
Meskipun sudah ditolak secara halus, kedua pelaku tetap memaksa. Korban awalnya menawarkan uang sebesar Rp 50 ribu, namun jumlah tersebut dianggap kurang oleh pelaku. Mereka bahkan menghadang laju bus hingga korban terpaksa memberikan Rp 100 ribu.
Kasus pungli tidak hanya terjadi di jalanan, tetapi juga mencoreng kawasan wisata religi seperti Masjid Al Jabbar. Para juru parkir liar di sekitar masjid mematok harga parkir yang tidak wajar, menambah daftar panjang masalah pungli di destinasi wisata Jawa Barat.
Menanggapi situasi ini, Hariyanto, Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, mengimbau masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya kenyamanan berwisata. “Kesadaran masyarakat sangat penting, terutama dalam sektor pariwisata. Kami fokus meningkatkan kualitas dan kapasitas masyarakat melalui Pokdarwis, karena di situlah lokal-lokal champion-nya masyarakat desa wisata,” ujar Hariyanto dalam sebuah jumpa media pada Jumat (7/2/2025).
Masalah pungli tidak hanya terbatas di Jawa Barat, tetapi juga terjadi di berbagai destinasi wisata di Indonesia. Kementerian Pariwisata mengakui bahwa mereka tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan hukum terhadap pelaku pungli. “Ini bukan hanya di Jawa Barat, tetapi juga di beberapa daerah lain seperti Lumajang. Penegakan hukum menjadi kunci, namun kami tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan pidana maupun perdata. Kami hanya bisa berkoordinasi terkait hal ini,” tambah Hariyanto.
Sebagai langkah konkret, Hariyanto menekankan pentingnya koordinasi dengan aparat penegak hukum. “Salah satu langkah konkret adalah memastikan kerja sama dengan aparat penegak hukum, khususnya polisi, melalui kerja sama yang sudah ada dan terus ditingkatkan,” tutupnya.
Pungli menjadi ancaman serius bagi pariwisata di Jawa Barat dan Indonesia secara umum. Diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan penegak hukum untuk mengatasi masalah ini. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat koordinasi dengan aparat penegak hukum, diharapkan pariwisata di Jawa Barat dapat kembali menjadi destinasi yang nyaman dan aman bagi wisatawan. Upaya ini tidak hanya penting untuk menjaga citra pariwisata, tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.