XVG – Hari ini menandai dimulainya Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), namun sejumlah warga menghadapi hambatan dalam mendaftar sebagai pasien melalui aplikasi SATUSEHAT. Sari, seorang warga Maruga, Ciater, Tangerang Selatan, mengungkapkan kesulitannya saat mencoba mengakses aplikasi meskipun telah mendaftar sebelumnya. “Aplikasinya sudah saya unduh, tapi saat mau masuk tidak bisa. Saya tidak tahu apa yang salah,” ujar Sari saat ditemui di Puskesmas Ciater, Senin (10/2/2025).
Walaupun mengalami kesulitan dengan aplikasi, Sari tetap dapat menjalani pemeriksaan berkat bantuan petugas puskesmas yang mendaftarkannya secara manual. Sebelumnya, Sari telah terdaftar melalui pesan singkat ke pihak puskesmas. “Alhamdulillah, petugas membantu mendaftarkan secara manual. Kemarin saya sudah daftar lewat WA dan dapat jadwal hari ini,” jelasnya.
Sari mengetahui jadwal CKG dari sosialisasi yang dilakukan oleh petugas puskesmas. Beberapa waktu lalu, petugas mendatangi warga yang lahir pada bulan Januari-Februari untuk memberikan informasi. “Tahunya dari sosialisasi kemarin. Alhamdulillah, saya bisa ikut daftar karena kebetulan ulang tahun saya bulan ini,” ungkap Sari.
Bagi Sari, program CKG sangat membantu dalam memantau kondisi kesehatannya, terutama di usia setengah baya. “Saya biasanya cek kesehatan kalau ada keluhan saja. Tadi saya dengar tensi saya tinggi, mungkin karena belakangan ini saya sering begadang merawat ibu yang sedang sakit,” katanya.
Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kemenkes, Asnawi Abdullah, menekankan pentingnya program ini untuk mendorong masyarakat aktif membayar iuran BPJS Kesehatan. Pasien yang memanfaatkan CKG akan mendapatkan hasil diagnosis dokter dan dapat melakukan tindakan lanjutan dengan BPJS Kesehatan. “Kita harapkan semua terdaftar di BPJS dan memanfaatkan pelayanan BPJS agar tetap aktif,” ujar Asnawi di Puskesmas Ciater.
Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengajak masyarakat untuk segera mengaktifkan BPJS Kesehatan agar dapat menggunakan keanggotaannya bila mendapat rujukan dokter. “Iuran BPJS adalah bentuk saling tolong menolong dalam kesehatan. Jangan lupa yang menjadi peserta nonaktif segera mengaktifkan diri,” jelasnya.
Program CKG diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dalam memantau kesehatan mereka. Meskipun ada kendala teknis dalam penggunaan aplikasi, bantuan manual dari petugas puskesmas menjadi solusi sementara. Dengan dorongan untuk mengaktifkan BPJS Kesehatan, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan. Program ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan mereka.