XVG – Kremlin, istana kepresidenan Rusia, menekankan urgensi pertemuan tatap muka antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pernyataan ini disampaikan pada Kamis (13/2) setelah kedua pemimpin tersebut melakukan panggilan telepon sehari sebelumnya. Kremlin menegaskan bahwa pertemuan ini perlu diselenggarakan “segera” untuk membahas berbagai isu penting yang melibatkan kedua negara.
Menurut laporan dari kantor berita AFP pada Kamis (13/2/2025), dalam percakapan via telepon tersebut, Trump dan Putin sepakat untuk segera memulai negosiasi terkait konflik di Ukraina. Percakapan ini menandai kontak langsung pertama antara Washington dan Moskow dalam tiga tahun terakhir. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk menyelenggarakan pertemuan semacam itu karena banyak hal yang perlu dibicarakan oleh kedua kepala negara.
Sebelumnya, pada Rabu (12/2), Trump mengungkapkan harapannya untuk bertemu dengan Putin di Arab Saudi. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperbaiki hubungan bilateral yang sempat tegang akibat berbagai isu internasional.
Rusia juga menekankan pentingnya membahas keamanan Eropa dalam setiap negosiasi dengan Amerika Serikat. Peskov mengindikasikan bahwa hal ini terkait dengan kekhawatiran Putin mengenai perluasan aliansi militer NATO. Sebelum melancarkan serangan terhadap Ukraina pada tahun 2022, Moskow menuntut agar NATO kembali ke perbatasannya tahun 1997, yang akan mengecualikan negara-negara Baltik serta Polandia.
Putin menggunakan perluasan NATO sebagai dalih untuk melancarkan serangan militer skala penuh terhadap Ukraina. Kremlin menegaskan bahwa semua masalah yang terkait dengan keamanan di benua Eropa, terutama yang menjadi perhatian Federasi Rusia, harus dibahas secara komprehensif. “Kami berharap semua isu ini dapat dibahas secara menyeluruh,” kata Peskov.
Pertemuan tatap muka antara Trump dan Putin dianggap sangat penting oleh Kremlin untuk membahas berbagai isu krusial yang mempengaruhi hubungan bilateral dan stabilitas regional. Dengan adanya kesepakatan untuk memulai negosiasi terkait konflik Ukraina, diharapkan kedua negara dapat menemukan solusi damai yang menguntungkan semua pihak. Dialog ini juga diharapkan dapat meredakan ketegangan yang disebabkan oleh perluasan NATO dan isu keamanan lainnya di Eropa.