XVG – Di tengah semaraknya Kota Semarang, Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin menghadiri acara Gebyuran Bustaman yang berlangsung di Kampung Bustaman, Purwodinatan, Semarang Tengah. Acara ini merupakan bagian dari strategi untuk memajukan sektor pariwisata di kota yang kaya akan sejarah ini.
Salah satu kegiatan utama dalam Gebyuran Bustaman adalah peragaan busana bertajuk ‘Suka Cita Bustaman’. Acara ini diinisiasi oleh Kolektif Hysteria bersama Anggota DPR RI Komisi VII, Samuel Wattimena, serta melibatkan partisipasi aktif dari warga setempat. Peragaan busana ini menampilkan karya-karya desainer ternama seperti Yoyo Prasetio, Emmy Three, Dimas Mahendra, Sudarsa Suarsa, Elkana, dan Tya Chandra.
Dalam pernyataan tertulisnya, Iswar Aminuddin menegaskan komitmen pemerintah kota untuk terus berupaya mengembangkan Kota Semarang, khususnya di sektor pariwisata. “Kami, Bu Agustin-Iswar, akan terus berupaya agar Kota Semarang bisa berkembang, termasuk sisi pariwisatanya,” ujarnya.
Iswar menjelaskan bahwa pengembangan pariwisata dapat dicapai melalui tiga pilar utama: akses permodalan, akses pendampingan, dan akses pemasaran. “Akses pendamping, akses permodalan, akses pemasaran itu kan tiga pilar dalam pengembangan usaha, termasuk dalam bidang pariwisata,” jelasnya.
Iswar berharap agar panitia Gebyuran Bustaman, yang telah menjadi bagian dari agenda pariwisata tahunan Kota Semarang, dapat terus menjaga semangat dan intensitas dalam menyelenggarakan acara ini. “Panitia harus tetap bersemangat,” tegasnya.
Pemerintah kota berkomitmen untuk konsisten memberikan dukungan sesuai dengan visi dan misi mereka. Iswar juga menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak untuk mewujudkan kesuksesan pengembangan wisata di Kota Semarang. “Sehingga semua, stakeholder maupun OPD, harus nyengkuyung. Jadi misalkan ada Desa Wisata, itukan bukan hanya tugasnya Dinas Pariwisata. Tapi semua organisasi dan komunitas daerah harus terlibat dalam mengembangkan Desa Wisata di sana,” tutupnya.
Acara ini juga melibatkan partisipasi dari warga asli Kampung Bustaman yang berperan sebagai model. Mereka mengenakan busana dari para desainer dan berparade di sepanjang gang Kampung Bustaman, dengan setidaknya 29 model berpose di lima titik lokasi yang telah ditentukan.
Gebyuran Bustaman menjadi salah satu langkah strategis dalam mempromosikan pariwisata Kota Semarang. Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan acara ini dapat menjadi daya tarik wisata yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi lokal.