XVG – Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat berinisial ZSS (51) diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap Nasimun (60), seorang pria lanjut usia dari Pangandaran. Kejadian ini berlangsung pada Minggu (9/2/2025) sore di Jalan Pananjung, Pangandaran, ketika Nasimun secara tidak sengaja menyenggol sepeda motor milik ZSS yang sedang terparkir.
Setelah mengetahui motornya tersenggol, ZSS diduga naik pitam dan melakukan tindakan kekerasan dengan menendang Nasimun hingga terkapar pingsan. Bahkan, ZSS menginjak kepala Nasimun yang masih mengenakan helm, hingga helm tersebut pecah. Aksi brutal ini memicu keributan di antara warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut.
Kasi Humas Polres Pangandaran, Aiptu Yusdiana, mengonfirmasi kejadian ini. Polsek Pangandaran menerima laporan pada Minggu sore pukul 15.14 WIB mengenai seorang lansia yang terkapar di lokasi kejadian. “Pihak Polsek Pangandaran mendatangi TKP dan menemukan Nasimun sudah tergeletak tak berdaya,” ujar Yusdiana pada Selasa (11/2/2025).
Setelah kejadian, Nasimun segera dibawa ke RSUD Pandega untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak Polsek Pangandaran juga kembali ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. Keluarga Nasimun kemudian melaporkan dugaan penganiayaan ini ke Polres Pangandaran pada Senin (10/2/2025) dengan nomor laporan LP/B/30/II/SPKT/2025.
Menurut Yusdiana, penyidik dari Satreskrim Polres Pangandaran telah memanggil saksi-saksi dan melakukan olah TKP. “Proses ini memerlukan waktu sekitar tiga hari untuk mendapatkan gambaran kejadian yang sebenarnya,” jelasnya. Saat ini, Nasimun telah diserahkan kembali kepada keluarganya setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Meskipun dugaan penganiayaan telah dilaporkan, status ZSS sebagai terduga pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih dalam tahap penyelidikan. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Kantor Migrasi dan telah melayangkan surat terkait kasus ini,” tambah Yusdiana.
Yatno, anak Nasimun, menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi ketika ayahnya sedang menjemput ibunya setelah berjualan di objek wisata pantai Pangandaran. “Ayah saya tidak sengaja menabrak motor ZSS karena menghindari mobil yang tiba-tiba keluar dari gang,” ungkap Yatno. Ia juga menyebut bahwa anak ZSS yang duduk di atas motor ikut terjatuh dalam insiden tersebut.
Keluarga ZSS sempat mendatangi rumah Nasimun untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Namun, Yatno merasa keberatan karena tidak ada itikad baik dari ZSS secara langsung. “Kalau ada itikad baik, kenapa tidak menengok bapak saya saat di ruang IGD rumah sakit dan meminta maaf,” tegas Yatno.
Kasus ini menyoroti pentingnya penegakan hukum dan perlindungan terhadap warga dari tindakan kekerasan. Diharapkan, pihak berwenang dapat menyelesaikan kasus ini dengan adil dan memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan melaporkan segala bentuk kekerasan kepada pihak berwenang agar dapat segera ditindaklanjuti.