XVG – Tujuh warga negara Indonesia (WNI) ditahan oleh Dinas Kelautan Negara Bagian Terengganu, Malaysia, atas dugaan upaya pembobolan dan pencurian di anjungan minyak tak berpenghuni di perairan Terengganu. Insiden ini dilaporkan terjadi pada Rabu (19/2/2025) sekitar pukul 13.30 waktu Malaysia, atau pukul 12.30 WIB, di posisi 77 mil laut timur Kuala Terengganu.
Kapten Maritim Mohd Khairulanuar Abdul Majid, Pengarah Dinas Kelautan Negara Bagian Terengganu, menyampaikan informasi ini melalui pernyataan resmi di laman Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia (APMM). Pusat Operasi Maritim Negara Bagian Terengganu (PUSOP) menerima laporan dari Grup Keamanan Petronas mengenai adanya intrusi di anjungan minyak tak berpenghuni di ladang minyak Tembikai (CPP TEMBIKAI).
Berdasarkan laporan tersebut, tim operasi mendeteksi adanya tanda-tanda penyusupan di platform dan menemukan seseorang bersembunyi di ruang pembangkit listrik saat pemeriksaan rutin dilakukan. Menindaklanjuti temuan ini, KM RAWA yang sedang menjalankan Operasi IMAN diarahkan ke lokasi untuk melakukan pemantauan fisik. KM RAWA tiba di lokasi pada pukul 21.00 untuk memulai pengawasan.
Karena kondisi gelap dan ombak yang kuat, tim pencari bersama kru operasi platform baru dapat menaiki platform pada Kamis (20/2) pukul 11.30 siang. Dari hasil pemeriksaan, Kapten Khairulanuar melaporkan bahwa anjungan ditemukan dalam keadaan berantakan akibat pembongkaran. Ditemukan bekas kabel yang terputus, tumpukan baterai, wadah makanan, serta perlengkapan seperti pemotong kabel, seperangkat kunci pas, dan tali.
Penyelidikan lebih lanjut oleh anggota Badan Penegakan Maritim Malaysia mengungkapkan bahwa tujuh tersangka, WNI berusia antara 25 hingga 45 tahun, bersembunyi di ruang saluran udara (ventilasi) anjungan minyak. Semua tersangka ditangkap dan dipindahkan ke KM RAWA, kemudian dibawa ke Dermaga Maritim Negara Bagian Terengganu untuk diselidiki berdasarkan Pasal 378 KUHP.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa semua tersangka dikirim ke platform menggunakan perahu. Namun, mereka sempat melarikan diri setelah melihat kapal aparat penegak hukum mendekat. Penangkapan ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat di wilayah perairan dan anjungan minyak untuk mencegah tindakan kriminal serupa di masa depan. Dengan adanya kejadian ini, diharapkan pihak berwenang dapat meningkatkan keamanan dan pengawasan di area strategis tersebut.