XVG – Militer Amerika Serikat (AS) mengumumkan keberhasilannya dalam menewaskan seorang anggota senior dari kelompok Hurras Al-Din, cabang Al-Qaeda di Suriah, melalui serangan udara yang presisi. Dilaporkan oleh AFP pada Sabtu (22/2/2025), serangan ini menjadi yang terbaru dalam upaya AS untuk menumpas kelompok teroris di wilayah tersebut. Bersama sekutu Barat dan Arab, AS menegaskan bahwa Suriah tidak boleh menjadi basis bagi kelompok teroris setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad pada Desember 2024.
Pasukan Komando Pusat AS (CENTCOM) mengonfirmasi bahwa serangan udara di wilayah barat laut Suriah berhasil menewaskan Wasim Tahsin Bayraqdar, seorang fasilitator kepemimpinan senior Hurras al-Din. Wilayah ini dikenal sebagai benteng kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham, yang dipimpin oleh presiden sementara Ahmed al-Sharaa sebelum menggulingkan Assad.
Syrian Observatory for Human Rights, pemantau perang yang berbasis di Inggris, melaporkan bahwa serangan pesawat nirawak terhadap sebuah mobil menewaskan Bayraqdar. Ini menambah daftar panjang operasi militer AS yang menargetkan tokoh-tokoh penting dalam jaringan teroris di Suriah.
Pada minggu sebelumnya, CENTCOM juga melaporkan keberhasilan dalam menewaskan seorang pejabat senior keuangan dan logistik Hurras al-Din. Sebelumnya, pada bulan lalu, CENTCOM mengumumkan kematian Muhammad Salah al-Zabir, anggota senior lainnya dari kelompok yang sama, dalam serangan udara di wilayah barat laut.
Hurras al-Din didirikan pada Februari 2018 dan dikenal sebagai salah satu cabang Al-Qaeda yang aktif di Suriah. Meskipun tidak secara terbuka mengonfirmasi kesetiaannya kepada Al-Qaeda, kelompok ini akhirnya dibubarkan pada Januari, sesuai perintah dari Ahmed al-Sharaa, yang menyerukan pembubaran semua kelompok bersenjata. Amerika Serikat telah menetapkan Hurras al-Din sebagai organisasi teroris sejak 2019.
Operasi militer AS di Suriah menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam memerangi terorisme di kawasan tersebut. Dengan menargetkan tokoh-tokoh penting dalam jaringan teroris, AS berupaya mencegah Suriah menjadi basis bagi kelompok-kelompok teroris. Pembubaran Hurras al-Din menandai langkah penting dalam upaya ini, meskipun tantangan dalam menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut tetap ada.