Sebuah rekaman yang menampilkan dugaan pemerasan oleh anggota Jakmania saat laga Persija melawan Persib di Stadion Patriot, Bekasi, menyebar luas di media sosial. Dalam video tersebut, tampak seorang pria berbaju hitam, yang diidentifikasi sebagai anggota Jakmania, diduga memiting leher pria berbaju putih. Narasi dalam video menyebutkan bahwa pria berbaju putih tersebut sedang diperas.
Menanggapi isu yang berkembang, Ketua Umum Jakmania, Diky Soemarno, segera mengunggah video klarifikasi. Dalam video tersebut, Diky menghadirkan Faizal Hadi, anggota Jakmania yang dituduh melakukan pemerasan. Diky juga menunjukkan pakaian yang dikenakan Faizal saat menonton pertandingan tersebut. “Yang bersangkutan sudah kami investigasi dan akhirnya ketemu sama yang bersangkutan, bahwa yang bersangkutan adalah anggota The Jakmania dari Kebagusan dan memiliki kartu tanda anggota,” jelas Diky.
Faizal Hadi, yang menjadi sorotan dalam video viral tersebut, memberikan penjelasan mengenai kejadian yang sebenarnya. Menurut Faizal, saat pertandingan berlangsung, ia berada di VIP Barat di atas bench pemain Persib. Ketika Persib mencetak gol pertama, ia melihat dua orang yang bereaksi spontan. “Saya duluan yang merangkul dia. Saya langsung deketin dia, saya tanya dari mana? Dia bilang dari Tegal. Dia bilang suporter Persekat Tegal,” ungkap Faizal.
Faizal juga menanyakan tentang tiket kepada perempuan yang ada dalam video. Perempuan tersebut menunjukkan bukti pembelian tiket, bukan bukti transfer uang seperti yang dinarasikan dalam video. “Kok bisa dapat tiket? Saya tanya begitu lagi, akhirnya itu cewek ngeluarin HP. Bukan ngasih tahu itu transferan, dia ngasih tau dia dapet tiket dari sini,” jelas Faizal.
Saat skor pertandingan imbang 2-2, suasana di stadion semakin memanas. Faizal menyarankan pria dan perempuan tersebut untuk segera meninggalkan stadion demi keselamatan mereka. “Saya suruh ‘Udah mending lo cabut! Kabur daripada kenapa-napa di sini’. Terus dia cabut,” tambahnya.
Setelah pertandingan, Faizal baru menyadari bahwa percakapannya dengan pria dan wanita tersebut menjadi viral dengan narasi pemerasan. Ia merasa heran karena niatnya adalah untuk menyelamatkan mereka dari situasi yang berpotensi berbahaya. “Pas saya selesai kok ada yang rekam jadi bikin isu, pas saya keluar pas anak-anak kumpul ada dari wilayah lain ada yang kasih video ke saya kok lu pemerasan gini,” tuturnya.
Dalam video klarifikasi yang sama, Diky Soemarno menegaskan bahwa tidak ada pemerasan atau pemalakan yang terjadi di stadion seperti yang dinarasikan di media sosial. Ia mengajak siapa pun yang merasa keberatan dengan klarifikasi ini untuk menghubungi pengurus Jakmania. “Tidak ada pemerasan dan pemalakan. Statement (Faizal) ini bisa dipertanggungjawabkan. Kalau dua orang itu keberatan dengan pernyataan dari Faizal Hadi, silakan hubungi pengurus Jakmania,” tegas Diky.
Kasus ini menunjukkan betapa cepatnya informasi dapat menyebar dan menimbulkan kesalahpahaman di era digital. Klarifikasi dari pihak terkait diharapkan dapat meredakan situasi dan memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada masyarakat. Jakmania berkomitmen untuk bersikap kooperatif dan memastikan bahwa kebenaran dapat terungkap dengan jelas.