XVG – Di berbagai pelosok Nusantara, masyarakat sempat dihadapkan pada kelangkaan gas elpiji 3 kg, yang kerap disebut gas ‘melon’. Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan pengguna rumah tangga dan pelaku usaha kecil yang sangat bergantung pada gas ini untuk keperluan memasak sehari-hari. Situasi ini menjadi isu krusial yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan pihak terkait.
Nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjadi sorotan utama terkait kelangkaan gas ini. Berbagai reaksi muncul, mulai dari kritik tajam, meme sindiran, hingga demonstrasi yang ditujukan kepada Menteri Bahlil. Masyarakat menuntut solusi cepat dan efektif untuk mengatasi masalah ini.
Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Golkar, Abdul Rahman Farisi, menegaskan bahwa instruksi Presiden telah dilaksanakan oleh Menteri Bahlil untuk memastikan bahwa persoalan kelangkaan gas sudah selesai. “Sejak hari Senin, tidak ada lagi masalah dalam penyaluran gas 3 kg. Proses pengecer menjadi sub pangkalan sudah berjalan dengan lancar,” ujar Abdul Rahman.
Abdul Rahman Farisi menjelaskan bahwa masalah kelangkaan gas LPG 3 kg telah diatasi. Antrian yang terjadi beberapa hari lalu disebabkan oleh peningkatan permintaan yang tidak terkendali dan penyalahgunaan gas subsidi yang memperburuk situasi. “Masalah tersebut telah selesai,” tambah Abdul Rahman, yang juga merupakan ekonom asal Universitas Hasanuddin.
Abdul Rahman menegaskan bahwa protes dan demo terkait penyaluran gas elpiji 3 kg sudah ditangani oleh Kementerian ESDM dan Pertamina. Dengan perbaikan dalam sistem distribusi ini, saatnya berfokus pada hal yang lebih penting, yaitu memastikan subsidi LPG 3 kg tepat sasaran. “Itu adalah prioritas kita sekarang,” lanjut Abdul Rahman Farisi.
Golkar, melalui Abdul Rahman, mengajak seluruh pihak untuk mendukung upaya pemerintah dalam memastikan distribusi subsidi energi berjalan dengan baik dan tepat sasaran, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kita perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa energi yang disubsidi ini sampai kepada yang berhak, dan tidak jatuh ke tangan yang salah,” tutup Abdul Rahman Farisi.
Kelangkaan gas LPG 3 kg yang sempat terjadi telah mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan pihak terkait. Dengan perbaikan sistem distribusi dan fokus pada subsidi yang tepat sasaran, diharapkan masalah ini tidak akan terulang kembali. Dukungan dari semua pihak sangat diperlukan untuk memastikan bahwa energi yang disubsidi benar-benar sampai kepada mereka yang berhak, demi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
