XVG – Dalam upaya monumental untuk mengatasi krisis lingkungan, mantan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, meluncurkan kebijakan yang berani untuk menghapus plastik sekali pakai dari lingkungan pemerintahan. Dilaporkan oleh BBC, pada musim panas lalu, Biden menetapkan target ambisius untuk mencapai pemerintahan yang sepenuhnya bebas plastik sekali pakai pada tahun 2035. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Biden untuk mengurangi polusi plastik yang telah menjadi ancaman serius bagi Amerika Serikat.
Plastik, yang dikenal karena ketahanannya yang luar biasa, dapat bertahan di lingkungan selama berabad-abad, mencemari lautan dan mengancam kehidupan satwa. Selain itu, polusi plastik juga memiliki dampak buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu, kebijakan Biden bertujuan untuk mengurangi dampak merugikan ini dengan mendorong penggunaan alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Sebaliknya, mantan Presiden Donald Trump memiliki pandangan yang berbeda mengenai penggunaan plastik. Pada tahun 2019, sedotan plastik menjadi alat kampanye Trump dalam pemilihan presiden AS. Sedotan plastik dijual seharga $15 untuk 10 batang dan menjadi simbol perlawanan terhadap narasi kubu liberal yang mendukung kesadaran lingkungan. Trump dan pendukungnya melihat sedotan plastik sebagai simbol kebebasan dan perlawanan terhadap regulasi yang dianggap berlebihan.
Kebijakan Trump untuk mempromosikan penggunaan kembali sedotan plastik menuai beragam reaksi dari publik. Di satu sisi, beberapa pihak mendukung langkah ini dengan alasan kenyamanan dan biaya yang lebih rendah. Namun, di sisi lain, banyak aktivis lingkungan yang mengkritik kebijakan ini karena dianggap mengabaikan dampak lingkungan yang serius. Mereka menekankan pentingnya melanjutkan upaya untuk mengurangi penggunaan plastik demi kelestarian planet.
Beberapa negara bagian di Amerika Serikat telah mengambil langkah maju dalam mengurangi penggunaan plastik. California menjadi negara bagian pertama yang sepenuhnya melarang sedotan plastik pada tahun 2019. Langkah ini kemudian diikuti oleh negara bagian lain seperti New York, Washington DC, dan Colorado. Kebijakan ini menunjukkan komitmen negara bagian dalam mendukung upaya pengurangan polusi plastik dan melindungi lingkungan.
Implementasi kebijakan lingkungan, baik di tingkat federal maupun negara bagian, tentu menghadapi tantangan. Perubahan kebijakan dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya dapat mempengaruhi konsistensi dan efektivitas upaya pengurangan plastik. Selain itu, dukungan dari masyarakat dan industri juga sangat penting untuk memastikan keberhasilan kebijakan ini.
Dengan adanya perbedaan pandangan antara Biden dan Trump mengenai penggunaan plastik, diharapkan akan ada diskusi lebih lanjut mengenai keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Pemerintah, industri, dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk menemukan solusi yang berkelanjutan dan menguntungkan semua pihak. Ke depan, penting untuk terus mempromosikan kesadaran akan dampak lingkungan dari penggunaan plastik dan mencari cara inovatif untuk mengurangi polusi plastik di seluruh dunia.