XVG – Setelah arahan dari Presiden Prabowo, penjualan gas elpiji 3 kilogram di warung dan pengecer kembali diizinkan di Bengkulu. Kebijakan ini mulai diterapkan di beberapa warung di Kelurahan Lingkar Barat, Kota Bengkulu, yang kini telah menerima pasokan gas elpiji 3 kilogram dari pangkalan.
Nita, seorang pemilik warung di Kelurahan Lingkar Barat, mengonfirmasi bahwa pasokan gas elpiji 3 kilogram telah tiba di warungnya pada pagi hari. “Sudah masuk pagi tadi dari pangkalan,” ungkap Nita pada Rabu (5/2/2025). Sebelumnya, warung Nita tidak mendapatkan pasokan akibat aturan pelarangan penjualan elpiji 3 kilogram di warung.
Senada dengan Nita, Nurman, pemilik warung lainnya, juga menyatakan bahwa pasokan gas elpiji 3 kilogram kini kembali lancar. “Sudah, sudah masuk sejak pagi tadi dari pangkalan,” ujarnya. Nurman menambahkan bahwa permintaan gas elpiji 3 kilogram di warung sangat tinggi ketika pengecer tidak diperbolehkan menjual.
Permintaan gas elpiji 3 kilogram di warung memang meningkat tajam saat pengecer dilarang menjual. “Banyak permintaan namun karena saat itu pengecer tidak boleh menjual, maka tidak bisa kami layani,” jelas Nurman. Kondisi ini mendorong para pemilik warung untuk mempertimbangkan mendaftar sebagai subpangkalan.
Para pemilik warung, termasuk Nita, menunjukkan minat untuk menjadi subpangkalan asalkan prosesnya tidak rumit dan tidak ada biaya tambahan. “Kami mau jadi subpangkalan asal tidak ribet dan tidak ada biaya tambahan lain,” kata Nita.
Kebijakan ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan gas elpiji 3 kilogram yang merupakan kebutuhan pokok sehari-hari. Dengan ketersediaan gas elpiji di warung, masyarakat tidak perlu lagi kesulitan mencari pasokan di tempat yang lebih jauh.
Arahan Presiden Prabowo untuk mengizinkan kembali penjualan gas elpiji 3 kilogram di warung dan pengecer di Bengkulu telah memberikan dampak positif bagi masyarakat dan pemilik warung. Dengan pasokan yang kembali lancar, diharapkan kebutuhan masyarakat akan gas elpiji dapat terpenuhi dengan baik. Para pemilik warung juga diharapkan dapat segera mendapatkan informasi mengenai mekanisme pendaftaran sebagai subpangkalan untuk mendukung distribusi gas elpiji yang lebih efektif.
