XVG – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, memberikan pandangannya terkait fenomena #KaburAjaDulu yang ramai dibicarakan oleh kalangan muda di media sosial. Menurut Zulkifli, suara anak muda ini merupakan bentuk ekspresi dan aspirasi yang sah. “Mungkin pemerintah belum bisa memenuhi ekspektasi mereka, tapi saya kira (ekspresi dan fenomena) itu merupakan bentuk kecintaan mereka kepada negerinya,” ujar Zulhas usai acara PAN RUN Fraksi PAN DPR RI di Senayan, Minggu (23/2/2025).
Sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Bang Zul, menekankan bahwa fenomena ini harus disikapi dengan bijak oleh pemerintah. Ia melihatnya sebagai masukan positif yang dapat mendorong pemerintah untuk lebih baik dalam memenuhi ekspektasi masyarakat, terutama generasi muda. “Hal ini menjadi koreksi bagi pemerintah untuk dapat bekerja lebih bagus lagi,” tambahnya.
Selain itu, Zulkifli Hasan juga mengingatkan pentingnya menjaga sikap nasionalisme dan cinta tanah air di tengah fenomena ini. “Tapi yang penting adalah dimanapun kita bekerja dan berkarir, nasionalisme dan kecintaan kita terhadap tanah air harus tetap dijaga mengingat hal itu penting bagi kelangsungan bangsa,” tegas Bang Zul.
Fenomena #KaburAjaDulu mencuat di media sosial sebagai respons dari anak muda yang merasa bahwa bekerja atau hidup di luar negeri menawarkan peluang yang lebih baik dibandingkan di Indonesia. Hal ini terutama disebabkan oleh perbedaan penghasilan atau gaji yang lebih besar di luar negeri.
Fenomena ini menyoroti tantangan yang dihadapi pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja yang kompetitif dan memenuhi harapan generasi muda. Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup dan peluang kerja di dalam negeri, sehingga dapat mengurangi keinginan anak muda untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri.
Fenomena #KaburAjaDulu menjadi cerminan dari aspirasi dan harapan generasi muda terhadap masa depan yang lebih baik. Tanggapan Zulkifli Hasan menunjukkan bahwa pemerintah perlu mendengarkan dan merespons aspirasi ini dengan kebijakan yang tepat. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan generasi muda di Indonesia, tanpa harus mencari peluang di luar negeri.