XVG – Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman Suryanagara, mengungkapkan bahwa kementeriannya mengalami pengurangan anggaran sebesar Rp 38,9 miliar. Meskipun demikian, Iftitah menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk menyukseskan program-program yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan ini disampaikan dalam rapat dengan Komisi V DPR RI yang berlangsung di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, pada Kamis (13/2/2025). Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa anggaran Kementerian Transmigrasi berkurang dari Rp 122,42 miliar menjadi Rp 83,5 miliar.
Iftitah menjelaskan bahwa kementeriannya sedang menunggu arahan dari Presiden terkait paradigma baru transmigrasi. Paradigma ini diharapkan dapat berkontribusi dalam mencapai swasembada pangan dan energi, serta membantu mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Kami sedang menunggu dalam waktu dekat, paparan kepada Bapak Presiden tentang paradigma baru transmigrasi,” ujar Iftitah. Setelah mendapatkan arahan, Kementerian Transmigrasi berencana melaporkan perkembangan ini kepada pimpinan dan anggota Komisi V DPR RI.
Meskipun menghadapi pengurangan anggaran, Iftitah tetap optimis bahwa kementeriannya dapat memberikan kinerja terbaik untuk kesejahteraan masyarakat di kawasan transmigrasi. “Kami dari Kementerian Transmigrasi tetap optimis untuk dapat melakukan sesuatu yang terbaik untuk kesejahteraan masyarakat transmigrasi dan rakyat Indonesia secara keseluruhan,” tegasnya. Efisiensi anggaran tidak akan menghalangi upaya Kementerian Transmigrasi dalam menyukseskan program-program yang telah direncanakan.
Terkait persoalan lahan di kawasan transmigrasi, Iftitah menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Menteri ATR/BPN, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kehutanan, dan Kepala BIG. “Selama tiga bulan ini, kami telah mencoba yang terbaik untuk mereviu, memvalidasi, dan menata regulasi dan aset atau sumber daya menuju paradigma baru transmigrasi,” jelasnya. Koordinasi ini diharapkan dapat mendukung implementasi paradigma baru transmigrasi yang lebih efektif dan efisien.
Meskipun menghadapi tantangan berupa pengurangan anggaran, Kementerian Transmigrasi di bawah kepemimpinan Iftitah Sulaiman Suryanagara tetap berkomitmen untuk menjalankan program-program yang mendukung visi Presiden Prabowo Subianto. Dengan optimisme dan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak, diharapkan program transmigrasi dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.