Yadea, perusahaan terkemuka asal Tiongkok dalam industri kendaraan roda dua, baru saja memperkenalkan skuter listrik inovatif yang mengusung baterai ion natrium, bebas dari litium. Kendaraan ramah lingkungan ini diklaim mampu mencapai pengisian daya 80 persen hanya dalam 15 menit, menjadikannya salah satu terobosan mutakhir dalam dunia otomotif listrik.
Menurut laporan dari Carnewschina, Yadea telah membuka pra-penjualan untuk empat model skuter listrik yang dilengkapi dengan teknologi baterai canggih ini. Harga yang ditawarkan mulai dari 3.299 yuan atau sekitar Rp7 jutaan, menjadikannya pilihan yang menarik bagi konsumen yang mencari kendaraan listrik terjangkau.
Empat model anyar yang diperkenalkan adalah Yadea Q1, Yadea DE3, Yadea G30 Lite, dan Guanneng Q50. Semua model ini dilengkapi dengan sistem kontrol traksi cerdas yang dirancang untuk meningkatkan stabilitas berkendara, memberikan pengalaman berkendara yang lebih aman dan nyaman.
Skuter listrik Yadea ini dipersenjatai dengan baterai natrium Yuji yang memiliki kepadatan energi lebih dari 145 Wh/kg. Baterai ini memungkinkan skuter untuk diisi ulang hingga 1.500 kali pada suhu normal dan memiliki masa pakai hingga lima tahun dengan penggunaan rutin. Namun, detail spesifikasi baterai ini belum diumumkan secara resmi.
Untuk model Yadea Guanneng Q50 Sodium, diketahui menggunakan baterai Na+ dengan tegangan 48 V dan kapasitas 24 Ah. Dengan daya simpan tersebut, skuter ini mampu menempuh jarak hingga 70 km, menjadikannya pilihan ideal untuk perjalanan jarak menengah.
Skuter listrik Yadea dilengkapi dengan motor listrik TIFAR berdaya 400 W, yang memungkinkan kendaraan ini melaju dengan kecepatan maksimal 25 km/jam. Meskipun lebih lambat dibandingkan skuter listrik lainnya, inovasi dalam pengisian daya baterai menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang mengutamakan efisiensi dan kecepatan pengisian.
PT Yadea Teknologi Indonesia telah memulai pembangunan pabrik baru di Karawang, Jawa Barat. Seremoni peletakan batu pertama untuk fasilitas perakitan pertama Yadea di Indonesia telah dilakukan pada Senin (13/5/2024). Pabrik ini akan menjadi pabrik kedelapan Yadea di seluruh dunia dan direncanakan menjadi pabrik terbesar di Asia Tenggara, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada 2026.
Menurut General Manager Perusahaan Manufaktur Yadea Indonesia, Wang Jinlong, pabrik ini diharapkan dapat mencapai 40 persen kandungan lokal (Tingkat Komponen Dalam Negeri/TKDN) pada tahun ini, dan lebih dari 90 persen pada tahun 2027. “Itu target kami,” ujarnya, dikutip dari Antara, Selasa (14/5/2024).
Pendirian pabrik Yadea di Indonesia tidak hanya menunjukkan posisi terdepan Yadea di bidang kendaraan roda dua listrik, tetapi juga memberikan dorongan baru bagi perkembangan industri di Indonesia. Pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja lokal, mendorong pengembangan rantai industri terkait, dan mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan transportasi berkelanjutan.
“Kami berharap Yadea dapat terus memanfaatkan keunggulan teknologinya untuk menyediakan produk kendaraan roda dua listrik berkualitas tinggi ke pasar Indonesia. Pada saat yang sama, kami juga berharap lebih banyak perusahaan akan mengikuti jejak Yadea dan secara aktif berkontribusi pada upaya pembangunan industri dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” kata Wang Jinlong.
Dengan peluncuran skuter listrik baru dan pembangunan pabrik di Karawang, Yadea menunjukkan komitmennya untuk menjadi pemimpin dalam industri kendaraan listrik global, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia.